Menjadi Jagoan seperti Menyeduh Mie Rebus dan Kopi

Variasi Film Komedi Indonesia

Film Indonesia semakin berkembang, mulai dari laga, drama percintaan hingga komedi. Hal ini tercipta karena semakin banyak bakat bermunculan.

HERDIANSYAH, Sukajadi

MENDENGAR istilah jagoan atau superhero, hampir setiap orang terbayang berbagai jagoan rekaan penerbit komik terkenal dunia dan lokal. Bahkan, wacana membuat film tentang superhero telah cukup lama terdengar di industri film nasional.

Sehubungan dengan hal tersebut, Musfar Yasin, penulis skenario komedi satrie yang sukses dengan Get Meried, Naga Bonar (jadi) 2, Kiamat Sudah Dekat serta film lainnya menciptakan jagoan yang instan seperti kopi dan mie. Berangkat dari hal ini, bisa menangkap pesan komedi kekinian yang mudah dan serba instan tetapi untuk seorang jagoan instan justru sangat merepotkan.

Film tersebut menceritakan Slamet Gunadi (Dede Yusuf) merupakan mantan jagoan milik Indonesia yang tragis karena belum dikomikan kisahnya. Sehingga ingin merekrut keponakannya untuk menjadi penerus sebagai jagoan pembela kebenaran. Akhirnya Om Gun mengundang superhero Amerika yang dipensiunkan untuk beraksi di Indonesia dengan tugas yang berbeda yang diantaranya mengatasi banjir di Jakarta, bencana asap Gunung Merapi hingga wabah ulat bulu.

Tokoh utama dalam film tersebut, Kemal Palevi (Bumi) sebelumnya tidak tertarik menerima tawaran Om Gun untuk menjadi jagoan. Namun karena keprihatinan melihat bapaknya yang sakit dan sulit diobati, dan sedih melihat adiknya yang tidak bisa ikut berdarmawisata ke Ancol lantaran tidak punya uang, serta sakit hati karena pacarnya Pertiwi (Anisa Rahma) direbut oleh Romeo (Kevin Julio) akhirnya Bumi bersedia menerima tawaran omnya untuk menjadi pahlawan Jagoan Instan.

Sebagai Jagoan Instan yang diberi tugas untuk memberantas korupsi, pembalakan hutan liar hanya diberi honor Rp 200 ribu untuk setiap aksinya. Bumi awalnya gagap dengan kostum Jagoan Instan yang merupakan bikinan tukang jahit pinggir jalan, karena sebagai jagoan yang berpihak pada rakyat kecil sehingga saat bumi mendapat uang sogokan sebesar Rp 1 miliar dari Ratu Gelondongan (Meriam Belina). Uang tersebut di disebarnya diangkasa, hingga terjadilan hujan duit di daerah pemukiman.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan