Lupakan Rotasi Demi Kans Trofi

bandungekspres.co.id – TIGA kali menang di Premier League tidak akan membantu Manchester United jadi pemuncak klasemen. Akan tetapi, mengejar tiga kali kemenangan di EFL Cup sudah jadi jaminan trofi pertama berada di genggaman Jose Mourinho. Karenanya, Mourinho pun memilih skuad terbaiknya di perempat final kontra West Ham, di Old Trafford, Manchester, Kamis dini hari kemarin WIB (1/12).

Dari starting eleven-nya, hanya Henrikh Mkhitaryan yang tidak termasuk dalam starter reguler Mourinho. Sisanya? Zlatan Ibrahimovic, Wayne Rooney, Ander Herrera, Antonio Valencia, dan David de Gea tetap jadi andalannya. Padahal, West Ham merotasi lima pemainnya dalam laga ini. Pantas jika United lebih gila ketimbang akhir pekan lalu.

Tidak lagi tertahan, United mempermak The Hammers – julukan West Ham – 4-1. Ibrahimovic dan Martial pun tidak kesulitan mencatatkan dua golnya ke gawang Adrian yang tak setangguh Darren Randolph. Dua gol Ibra pada menit ke-2 dan 90+3, sedangkan Martial tidak mau ketinggalan dengan 2 golnya di menit ke-48 dan 62.

Dalam situs resmi klub, Mourinho mengaku kapok mengutak-atik komposisi pemainnya seperti akhir pekan lalu. ”Karena itu menyakitkan, akhir pekan lalu menyakitkan saya seperti ketika saya harus memutuskan untuk tidak memainkan Martial seperti malam ini,” ungkap Mourinho. Bagi Mourinho ini jadi semifinal Piala Liga kelima sepanjang karirnya di Inggris.

Selain dua gol, Martial juga memberi kontribusi dengan 80 persen efektifitas tembakannya. Pun demikian dengan keputusan Mourinho memainkan Henrikh Mkhitaryan sebagai starter. Mourinho pada laga akhir pekan lalu tidak memainkan Mikhi – sapaan akrab Mkhitaryan – sebagai starter meski tampil apik saat melumat Feyenoord Rotterdam 4-0 (25/11).

Hasilnya, begitu dia dimainkan sebagai starter, Mikhi langsung membuat dua kali assist di balik gol Ibra dan Martial. ”Setelah ini, kami menunggu evlousi dari pemain-pemain seperti dia (Mikhi), lalu permainan seperti ini hadir kembali,” harapnya. Sekalipun memainkan skuad terbaiknya, mencetak gol-gol dalam jumlah besar tidak mudah dilakukan Rooney dkk.

United harus menunggu sampai 45 menit babak kedua. Di babak pertama, United tidak berbeda dengan akhir pekan lalu. Banyak peluang, minim gol. Sembilan tembakan, dua on target, tetapi hanya 1 gol. Berbeda dengan babak kedua yang sampai mencetak tiga gol dari 10 kali tembakan dan empat kali di antaranya on target.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan