Kereta Cepat Sepaket LRT

[tie_list type=”minus”] Groundbreaking Diusahakan Bulan Ini[/tie_list]

bandungekspres.co.id – Pemerintah Kota Bandung terus berupaya memaksimalkan koordinasi untuk realisasi pembangunan kereta cepat Bandung-Jakarta agar bisa beroperasi akhir Januari mendatang.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, groundbreaking kereta cepat digelar paling lambat akhir Januari mendatang. Untuk itu, diharapkan proses pembangunannya bisa segera dipercepat agar bisa cepat cepat di fungsikan.

”Harapan Pak Presiden akhir Januari 2016 sudah groundbreaking. Jadi realisasi pembangunan bisa dikebut,” kata Ridwan Kamil kepada wartawan. Emil, sapaan akrabnya ini memaparkan, apabila pembangunan kereta cepat direalisasikan, maka bisa disinergikan dengan rencana pembangunan light railway transit (LRT) atau monorel Kota Bandung. Dengan begitu, rencana pembangunan infrastruktur LRT atau monorel Kota Bandung Koridor II rute Gedebage-Cimindi dilaksanakan dalam satu paket.

”Kalau bisa dipaketkan proyeknya tidak terpisah, namun tetap saja keputusannya kembali kepada presiden,” ungkapnya. Lebih lanjut, Emil menjelaskan, faktor biaya menjadi salah satu kendala untuk mewujudkan sarana transportasi monorel di Kota Bandung untuk monorel Kota Bandung Koridor II bisa mencapai Rp 7,5 triliun.

”Dana yang diperlukan untuk pembangunan LRT Koridor II bisa menghabiskan dan sekitar Rp 7,5 triliun,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengatakan, tim dari China Investment Corporation (CIC) sebagai kontraktor tengah mengurus izin analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Menurutnya, agar groundbreaking terealisasi Januari maka tim CIC mulai dari sekarang sedang bekerja keras untuk merampungkannya.

”Untuk memproses ini semua tim dalam CIC bekerja keras. Diharapkan Januari ini akan ada groundbreaking, intinya PT KAI mendukung untuk terselenggarannya kereta cepat,” ujarnya.

Dia menjelaskan, jika terealisasi maka perjalanan Jakarta-Bandung itu bisa memangkas waktu beberapa jam saja. Saat ini, transportasi lewat jalur kereta api Jakarta- Bandung maupun sebaliknya mencapai 3-4 jam. ”Kalau terealisasi itu akan luar biasa, karena bisa memangkas waktu yang begitu maksimal,” katanya.

Selain itu, dia melanjutkan, PT KAI berencana menambah jumlah kereta dengan rangkaian panjang menyusul Kereta Kertajaya yang beroperasi di jalur utara. Satu kereta penumpang yang biasanya menarik 7 gerbong penumpang, tapi dalam rangkaian panjang bisa menarik 14 gerbong penumpang sekaligus. ”Sekali jalan bisa membawa 1.500 penumpang. Ini untuk mengatasi waktu perjalanan,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan