Seni Pertunjukan Munculkan Ekonomi Kreatif Baru

bandungekspres.co.id– Seni pertunjukan perlu dikembangkan. Pasalnya, seni pertunjukan berada dalam gelombang ekonomi yang keempat, setelah ekonomi pertanian, ekonomi indutsri, ekonomi informasi, sekarang ekonomi kreatif. Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar ketika ditemui usai pembukaan lomba pasanggiri di Institut Seni dan Budaya Indonesia Bandung (ISBI) belum lama ini.

”Seni pertunjukan menjadi salah satu unsur ekonomi kreatif, di mana ada pemberdayaan ekonomi melalui seni pertunjukan ini. Kalau bicara tari, musik, teater, itu adalah seni pertunjukan, juga film, game, arsitektur, dan lain sebagainya,” papar Deddy.

Untuk itu, menurut Deddy, perlu dikembangkan secara berkelanjutan potensi yang dimiliki para generasi muda ini, sehingga mereka bisa menginterpretasi dan mengeksplorasi dirinya masing-masing melalui kreatifitas seni, musik, dan teater.

”Kita juga tidak menutup mata bahwa beberapa seni di Jawa Barat ini punah. Tapi juga ada yang menggembirakan dari sebuah kelompok kreatif, ternyata di Majalengka muncul seni baru yang berasal dari budaya mereka sebagai pembuat genteng. Bahkan musik genteng di Majalengka sekarang sudah mendunia,” jelas Deddy

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Nunung Sobari mengatakan, pasanggiri ini berlangsung di lima wilayah BKPP di Jawa Barat, dengan melibatkan hingga dua ribu orang seniman dari seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat.

”Ini menunjukkan bahwa semangat berkesenian di Jawa Barat itu sangat tinggi dan meluas di kalangan anak muda. Ini optimisme yang kita harus bangga,” kata Nunung.

Ia menuturkan, sesuai dengan keinginan wakil gubernur, pasanggiri ini akan diadakan setiap tahun, sebagai sarana berekspresi para generasi muda dan pengembangan industri kreatif di Jawa Barat. Dirinya menilai, kesenian itu adalah ruh dari kebudayaan, maka (pasanggiri) ini adalah ekspresi dari budaya berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat yang diekspresikan

Melalui pasanggiri ini pun diharapkan para seniman di Jawa Barat mampu melahirkan bentuk-bentuk seni baru melalui kreativitasnya. ”Ini bisa saja dilakukan melalui tambahan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas lagi mengenai perkembangan seni dunia yang saling berakulturasi dan berkolaborasi,” pungkas dia. (yan/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan