Jamin Pasokan Elpiji Melon Aman

Operasi Pasar, Terjual Kurang 10 Persen

JAKARTA – Beberapa hari ini banyak suara sumbang terkait dengan distribusi elpiji 3 kilogram (kg). Sebab, muncul isu kelangkaan. PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan gas subsidi dalam tabung berwarna hijau itu aman. Dasarnya, operasi pasar (OP) di 21 kabupaten dan kota tidak mendapati penjualan signifikan.

VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir menjelaskan, operasi pasar sudah dilakukan di 74 titik dari 21 kabupaten dan kota. Lokasi yang dipilih berdasar pada kabar munculnya kelangkaan. ’’Pembelian masyarakat ternyata sangat rendah. Rata-rata hanya sekitar 10 persen,’’ ujarnya.

Dalam operasi pasar kemarin, Pertamina menggelontorkan 37.700 tabung elpiji yang dikenal dengan sebutan melon tersebut. Menurut Ali, OP secara serentak itu berada di tiga wilayah pemasaran. Yaitu, MOR I wilayah Sumatera Utara, MOR III Jawa Barat, dan MOR V di Jawa Timur. ’’Kesimpulan kami, pasokan elpiji 3kg di masyarakat sudah sangat cukup,’’ tegasnya.

Jadi, isu-isu kelangkaan disebut Ali sebagai aksi para spekulan yang ingin mengambil untung dengan menaikkan harga. OP tersebut merupakan tambahan dari kegiatan serupa yang telah dilaksankan di Jawa Barat.

Meski demikian, selama OP, tidak ada pembelian yang signifikan. Sama dengan kemarin, saat Pertamina mengeluarkan 113,1 metrik ton (MT) gas, pembelinya hanya sedikit. Operasi pasar bagi masyarakat miskin dan usaha mikro tetap diadakan untuk memberi rasa aman.

Ali menambahkan, pihaknya berkepentingan untuk membabat habis isu kelangkaan. Karena itu, meski penjualan rendah, ada komitmen untuk menyediakan elpiji dengan mudah dan harga normal. Di Tangerang, misalnya, tabung elpiji 3 kg dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 16 ribu.

Di sana harga jual sampai ke masyarakat umum mencapai Rp 18 ribu-Rp 20 ribu. Setelah itu, perusahaan yang dipimpin Dwi Soetjipto tersebut akan melakukan evaluasi dari OP. ’’Evaluasi berdasar kondisi riil di masyarakat dan realisasi dari operasi pasar ini,’’ ungkap dia.

Soal spekulan, dia menyatakan bahwa elpiji sangat mudah dimainkan. Sebab, sifat komoditas elpiji sangat berbeda bila dibandingkan dengan bahan kebutuhan pokok lain seperti beras atau minyak goreng. Ali meminta masyarakat melapor jika ada penyimpangan atau penimbunan elpiji 3 kg. Caranya, bisa melalui telepon Pertamina ke 500 000 atau SMS ke 08159500000. (dim/c14/tia/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan