“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Di tengah banjir informasi dan hoaks, kita membutuhkan mitra yang mampu menjembatani komunikasi pemerintah dan masyarakat, dan KIM adalah mitra itu,” tegasnya.
Menurut Adhitia, KIM memiliki dua peran strategis, yakni sebagai saluran distribusi informasi pemerintah yang cepat dan mudah dipahami, serta sebagai jembatan aspirasi masyarakat kepada pemerintah. Dengan fungsi tersebut, KIM menjadi penguat komunikasi dua arah dan mendorong partisipasi warga dalam pembangunan.
Evaluasi ini juga bertujuan memastikan KIM tetap relevan, adaptif, dan berkembang sebagai kekuatan informasi di tingkat kota. KIM diharapkan mampu memperkuat ketahanan informasi lokal, meningkatkan literasi digital, mencegah hoaks, serta mendorong partisipasi masyarakat.
Baca Juga:Dorong Hilirisasi Gas Bumi, PGN Tingkatkan Pemanfaatan Jadi Produk Bernilai TinggiWacana Pilkada Lewat DPRD, Bupati Bandung Pilih Irit Bicara
Ke depan, Pemkot Cimahi pada 2026 berencana membentuk KIM hingga tingkat kecamatan dan kelurahan guna mempercepat distribusi informasi dan mendekatkan komunikasi dengan warga. Selain itu, pemerintah juga akan memperkuat layanan kegawatdaruratan melalui penempatan petugas call taker 112 yang profesional, melibatkan lintas perangkat daerah seperti TAGANA, Satpol PP, PMI, dan BPBD. Peran KIM diharapkan turut mendukung sosialisasi layanan darurat tersebut kepada masyarakat.
Adhitia menambahkan, KIM merupakan wadah sekaligus mesin pemerintah dalam memastikan informasi menjangkau seluruh lapisan masyarakat Kota Cimahi. Dengan wilayah yang relatif tidak terlalu luas dan permukiman yang padat, distribusi informasi dinilai dapat dilakukan secara lebih efektif.
Ia juga menyoroti tantangan hoaks ke depan yang kini tidak hanya berbentuk narasi, tetapi juga visual hasil teknologi kecerdasan buatan (AI). Kondisi ini menuntut KIM memiliki kapasitas yang lebih kuat dalam literasi digital dan penangkalan hoaks.
Selain itu, Adhitia menilai masih banyak program dan layanan dasar Pemkot Cimahi yang belum dikenal luas oleh masyarakat. Karena itu, KIM diharapkan mampu menyosialisasikan layanan kesehatan, pendidikan, hingga kegawatdaruratan seperti Call Center 112 dan PSC 119 secara masif dan mudah dipahami.
Pemkot Cimahi juga membuka peluang sinergi KIM dengan kecamatan, kelurahan, serta organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna untuk menjangkau generasi muda. Peran anak muda dinilai penting dalam membangun pengelolaan media sosial yang bijak dan produktif.
