JABAR EKSPRES – Sebanyak lima hektare sawah garapan warga di Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, terendam banjir bandang setelah Sungai Cibitung meluap pada Kamis (4/12/2025) sore.
Luapan air yang membawa lumpur itu membuat lahan pertanian di Desa Mukapayung rusak parah dan mengancam hasil panen petani yang sudah memasuki masa tanam kedua.
Diketahui, banjir mulai terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, sesaat setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak siang hari. Debit air dari hulu meningkat tajam sehingga mengalir deras menuju Daerah Aliran Sungai (DAS) Cibitung dan memicu luapan ke area sawah warga yang berada di sisi aliran.
Baca Juga:Banjir Rendam Jalan Banjaran–Soreang, Arus Lalu Lintas Tersendat4 RW di Mukapayung Cililin Diterjang Banjir Bandang, Area Wisata Ikut Terdampak!
Kepala Desa Mukapayung, Firman Supianto Hadi, mengatakan lokasi sawah yang berada lebih rendah dari badan sungai membuat area pertanian itu langsung disergap banjir.
“Kondisi hujan masih berlangsung sampai sekarang sekitar pukul 16.30 WIB, dan di lokasi masih banjir. Debit air dari hulu cukup besar karena hujan dari siang,” ujarnya saat dihubungi.
Ia menjelaskan bahwa luapan air menggenangi sawah-sawah yang selama ini menjadi sumber penghidupan utama warga desa. Sejumlah petani, kata dia, kini cemas karena tanaman padi terendam lumpur sehingga berpotensi gagal panen.
“Yang paling terdampak itu lahan pertanian. Air membawa lumpur tebal, jadi banyak tanaman yang rusak. Kalau dibiarkan lama bisa gagal panen,” katanya.
Selain sawah, banjir juga merendam kolam ikan milik Bumdes, lokasi kuliner, hingga area wisata di sekitar Curugan Gunung Putri. Namun Firman memastikan bahwa permukiman warga masih aman.
“Belum sampai ke permukiman karena memang agak jauh. Yang habis itu kolam renang dan kolam-kolam ikan,” ujarnya.
Firman menegaskan banjir bukan disebabkan oleh pembukaan lahan atau alih fungsi kawasan.
Baca Juga:150 Hektare Kebun Teh Rusak, Walhi Jabar Peringatkan Ancaman Banjir Bandang di PangalenganKerusakan KBU Sudah Sporadis, Siap-siap Bandung Raya jadi Langganan Banjir!
“Kalau alih fungsi atau pembukaan lahan tidak, karena di sini masih sawah. Cuma karena hujannya besar, debit air dari hulu tinggi sehingga meluap,” jelasnya.
Ia juga menyebut bahwa banjir bukanlah kejadian baru di wilayah Mukapayung. Dalam tiga hingga lima tahun terakhir, banjir selalu terjadi ketika hujan deras turun beberapa jam.
