Kontra Borneo FC: Persib dan Hujan adalah Pertanda

Kontra Borneo : Persib dan Hujan adalah Pertanda
Penggawa Persib Bandung Andrew Jung melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Dewa United pada pertandingan BRI Super League di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

Sadam Husen Soleh Ramdhani, Jabarekspres

Di Bandung, cuaca bukan sekadar latar pertandingan. Ia adalah bagian dari cerita. Bagian dari identitas. Dan bagi Persib, hujan kerap hadir seperti rekan setia, muncul tepat pada momen-momen penting, seakan mengingatkan bahwa sepak bola di kota ini tidak hanya dimainkan di atas rumput, tetapi juga di dalam suasana.

Menjelang bentrokan besar Persib kontra pemuncak klasemen Borneo FC, Jumat (5/12) malam, langit Bandung kembali memainkan peran itu. Sejak pagi, warna abu-abu menggantung rendah, dan ya hujan pun turun. Hal ini seolah memberi tanda bahwa GBLA akan kembali menjadi panggung drama yang tak hanya melibatkan 22 pemain, tetapi juga alam yang punya bahasa sendiri.

Sebut saja ini mitos. Namun bagi banyak bobotoh, itu fakta emosional. Setiap kali Persib tampil di kandang dan awan mulai merapat, energi stadion mendadak berubah.

Baca Juga:Jay Idzes Jadi Rebutan, Si 'Fotokopi Gabbia' yang Bikin AC Milan Panas-DinginSinyal Bangkit di Tengah Bencana, Menkomdigi Pastikan Pemulihan Jaringan Sumatra Capai 90 Persen

Aroma tanah basah bercampur dengan suara ribuan suporter yang memanas. “Hujan mah isyarat hade, Biasana Persib leuwih galak mun cuaca siga kieu,” kata Sodikin (47) bobotoh tua yang telah mengikuti Maung sejak era Siliwangi.

Dan statistik informal pun mendukung itu. Dalam beberapa laga kandang musim ini, yang sebagian diguyur hujan, Persib tampil lebih agresif, lebih percaya diri, lebih bertenaga. Seolah hujan bukan menghambat, tapi menghidupkan.

Bagi Persib, hujan bukan penghalang. Hujan adalah amunisi.

Jika bicara tren, ini adalah salah satu fase terbaik Persib musim ini. Lima kemenangan beruntun dalam lima laga liga terakhir bukan hanya catatan angka, tetapi cerminan bagaimana pasukan biru sedang menemukan ritme permainan terbaiknya.

Perpaduan lini tengah yang kian matang, pertahanan yang lebih kompak, serta lini depan yang mulai berbicara lancar lewat gol-gol penting, semuanya menandai Persib sebagai tim yang bukan hanya stabil, tetapi juga mengancam.

Ketika momentum bertemu hujan, bobotoh percaya: itu adalah kombinasi magis.

Borneo FC datang ke Bandung sebagai pemuncak klasemen, status yang tidak diperoleh lewat kebetulan. Mereka hanya sekali kalah musim ini, dan itu pun dari tim sebesar Bali United.

0 Komentar