JABAR EKSPRES – Banjir bandang menerjang empat RW di Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (4/12) sore.
Bencana itu pun sontak viral di media sosial. Arus air berwarna coklat tampak mengalir deras dan menghantam sejumlah fasilitas umum di sepanjang aliran sungai.
Sejumlah lokasi wisata di kawasan Curugan serta kolam budidaya ikan milik Bumdes Mukapayung menjadi bagian dari area yang disapu air bah tersebut.
Kepala Desa Mukapayung, Firman Supianto Hadi, membenarkan kejadian itu.
Baca Juga:Sinyal Bangkit di Tengah Bencana, Menkomdigi Pastikan Pemulihan Jaringan Sumatra Capai 90 PersenAmarah Bojan Hodak Tak Terbendung, Paksa Wiliam Marcilio Angkat Kaki dari Persib Bandung
Menurutnya, peristiwa tersebut dipicu luapan air dari Sungai Cibitung yang meningkat drastis setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut sejak siang hari.
“Betul, kawasan yang terdampak ada 4 RW. RW 12, 15, 18, dan 16,” ungkap Firman saat dihubungi.
Firman mengatakan, curah hujan yang mengguyur sejak pukul 13.00 WIB membuat debit air dari arah hulu meningkat dan tidak mampu ditampung oleh aliran sungai.
Kondisi itu menyebabkan air meluap dan berubah menjadi banjir bandang.
Hingga menjelang sore, lanjut dia, intensitas hujan masih tinggi sehingga aliran air tetap deras.
“Sampai sekarang sekira pukul 16.30 WIB hujan masih berlangsung dan banjir di lokasi juga masih besar,” katanya.
Bencana ini turut memengaruhi sejumlah fasilitas ekonomi warga.
Firman menyebut area wisata Lembah Curugan Gunung Putri menjadi salah satu titik yang terdampak.
Selain itu, kolam-kolam ikan milik Bumdes dan lahan pertanian milik warga pun mengalami kerusakan akibat diterjang aliran air yang tak terbendung.
Baca Juga:Pernyataan Igor Tolic Bongkar Situasi Panas di Persib, William Marcilio Resmi Didepak!Persib Hadapi Jadwal 'Neraka' di Desember, Ujian Berat yang Bisa Tentukan Nasib Musim
“Yang terdampak ada obyek wisata, tempat kuliner, aset Bumdes seperti kolam ikan, dan lahan pertanian warga. Belum sampai ke permukiman karena memang agak jauh,” paparnya.
Selain banjir bandang, sejumlah titik di desa tersebut juga mengalami pergerakan tanah dan longsor.
Pemerintah desa saat ini masih melakukan asesmen di lokasi untuk memastikan jumlah kerusakan serta cakupan wilayah yang terdampak.
“Untuk korban jiwa tidak ada, kita sudah sampaikan imbauan kepada warga agar mewaspadai jika turun hujan lebat,” jelasnya.
“Upaya penanganan sementara dilakukan pemerintah desa bersama warga untuk memastikan aliran air tidak mengarah ke permukiman,” pungkasnya. (Wit)
