JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan stabilitas harga pangan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Meskipun sejumlah komoditas mengalami kenaikan akibat cuaca ekstrem, Pemkot menyebut kondisi harga masih terkendali.
Hal itu melalui intervensi distribusi, pengawasan ketat, dan gelaran Bazar Murah Utama (Bazmut) di 30 kecamatan. Kepastian itu disampaikan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, saat memantau langsung pergerakan harga di Pasar Modern Batununggal, Rabu (3/12).
Namun dia mengakui kenaikan paling nyata terjadi pada cabai dan bawang, dua komoditas yang paling rentan terdampak gangguan pasokan dari sentra produksi.
Baca Juga:Epy Kusnandar 'Preman Pensiun' Tutup Usia, Dunia Hiburan Indonesia BerdukaPGN Siagakan Satgas Nataru 2025, Pastikan Pelayanan Terbaik Penyaluran Gas Bumi
“Agak sedikit naik, kita masih awasi terus. Koordinasi dengan tim pengendali inflasi daerah sangat ketat bahkan diawasi langsung oleh Kementerian Dalam Negeri,” kata Farhan di lokasi.
Menurut Farhan, koordinasi terakhir bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) memastikan suplai pangan aman sepanjang periode Nataru.
Dirinya menegaskan pemerintah telah menyiapkan langkah mitigasi untuk mengantisipasi gejolak harga yang dipicu cuaca ekstrem di beberapa wilayah pemasok.
“Hal yang paling dikhawatirkan memang yang terdampak bencana dan cuaca ekstrem seperti cabai dan bawang. Tapi Ibu-ibu jangan khawatir, kalau di rumah sudah ada Buruan Sae, cabe jeung bawang nu di bumi weh heula,” ujarnya.
Farhan menilai program Buruan Sae berperan besar dalam menahan kekhawatiran warga saat harga komoditas tertentu naik. Dia menyebut ketahanan pangan warga tidak hanya bergantung pada harga pasar, tetapi juga kondisi psikologis masyarakat saat menghadapi fluktuasi.
“Kadang harga itu tergantung psikologi konsumen. Buruan Sae memberikan psikologi baik. Lamun harga bawang jeung cabe naik, tapi ningali di Buruan Sae aya cabe jeung bawang, jadi tenang,” katanya.
Sejak pascalebaran, Pemkot Bandung mendistribusikan bibit cabai dan bawang merah ke seluruh RW. Hasilnya mulai terlihat di berbagai titik, yang menurut Farhan turut membantu menahan tekanan permintaan di pasar.
Baca Juga:Anugerah Kebudayaan Cimahi Soroti Urgensi Pelestarian Aksara Sunda Lewat Pendidikan Marshall Ekspansi ke Indonesia, Toko Pertama Resmi Hadir di Bandung
Upaya menjaga keterjangkauan harga juga dilakukan melalui Bazmut, yang digelar sejak 24 November hingga 5 Desember 2025. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, mengatakan bazar murah ini menjadi instrumen penting dalam menstabilkan harga menjelang lonjakan permintaan akhir tahun.
