Hujan Masih Mengguyur Kabupaten Bandung, BMKG Analisa Iklim dan Suhu

Hujan Masih Mengguyur Kabupaten Bandung, BMKG Analisa Iklim dan Suhu
Pengendara sepeda motor melintasi hujan deras di Jalan Sukabumi, Kota Bandung, Rabu (3/12). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lakukan analisa terkait dinamika dan iklim, yang melanda wilayah Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, kondisi cuaca melalui analisa pihaknya, dinamika atmosfer-laut skala global menunjukkan peningkatan konvektif.

“Nilai SOI (Southern Oscilation Index): 13.1 berpengaruh terhadap peningkatan pola konvektif di sebagian wilayah Indonesia,” katanya kepada Jabar Ekspres, Rabu (3/12).

Baca Juga:BMKG Prediksi Sebagian Besar Wilayah Jabar akan Diguyur Hujan dalam SepekanCurah Hujan Ekstrem hingga Deforestasi, Ini Penyebab Banjir Besar di Sumatera

Adapun IOD (Indian Ocean Dipole – 0.46 (normal +- 0.42), diucapkan Rahayu, berpotensi meningkatkan aktivitas atau pola konvektif di wilayah Indonesia bagian barat.

Kepala BMKG yang akrab disapa Ayu menyebutkan, indeks ENSO di Nino 3.4 : -0.91 (normal +/- 0.8), berpengaruh terhadap peningkatan pola konvektif di sebagian wilayah Indonesia.

“MJO aktif pada kuadran 7 (Western Pacific) menunjukkan kondisi yang tidak berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan untuk wilayah Indonesia hingga sepekan kedepan,” ucapnya.

Dijelaskan Ayu, anomali SST berada di angka -2.0 sampai + 2.8 derajat selsius. Artinya, suhu dinilai cukup hangat dan masih berpengaruh terhadap pertumbuhan awan-awan hujan.

“Terpantau aktifnya gelombang Rossby ekuatorial di wilayah Jawa Barat, yang berpontensi terhadap pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Jawa Barat,” jelasnya.

Ayu menyampaikan, terpantau adanya belokan angin dan konvergensi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan awan-awan hujan di Jawa Barat.

Berdasarkan data di BMKG Bandung, tercatat bahwa suhu udara minimum terendah ada di November 2025, yakni pada 1 November 2025 sebesar 19.8 derajat selsius.

Baca Juga:Hujan Deras Sebabkan Pohon Tumbang di Jalan Ibrahim Adjie Bandung, Arus Lalu Lintas Sempat TergangguDLH Kota Bandung Lambat Angkut Sampah, Hujan Turun Langsung Hanyut ke Sungai!

“Suhu maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 24 November 2025, yaitu sebesar 33.6 derajat selsius,” imbuh Ayu.

“Saat ini Jawa Barat termasuk Bandung Raya sudah memasuki musim hujan. Dengan puncak musim hujan bervariasi mulai dari November 2025 hingga Maret 2026,” pungkasnya. (Bas)

0 Komentar