JABAR EKSPRES – Penyakit zoonosis kian menjadi ancaman serius seiring perubahan lingkungan, meningkatnya populasi hewan peliharaan, tingginya mobilitas masyarakat, serta semakin dekatnya interaksi antara manusia dan hewan. Kondisi itu membuat kewaspadaan terhadap penyakit menular dari hewan ke manusia harus terus ditingkatkan.
Kepala Ddinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Tita Mariam, menegaskan bahwa tanpa penanganan dan pencegahan yang dilakukan secara komprehensif, penyakit zoonosis seperti rabies, leptospirosis, flu burung, antraks, dan lainnya bisa muncul kapan saja dan mengancam kesehatan masyarakat.
“kota Cimahi sebagai wilayah yang padat penduduk memiliki banyak titik rawan interaksi manusia dan hewan, seperti pasar, pemukiman padat, lingkungan dengan sanitasi yang belum optimal, serta kawasan terbuka yang memungkinkan pergerakan hewan liar,” kata Tita saat dikonfirmasi, Rabu (3/12/25).
Baca Juga:Sinyal Bangkit di Tengah Bencana, Menkomdigi Pastikan Pemulihan Jaringan Sumatra Capai 90 PersenAmarah Bojan Hodak Tak Terbendung, Paksa Wiliam Marcilio Angkat Kaki dari Persib Bandung
Kondisi ini, lanjutnya, menempatkan kita pada posisi yang menuntut kewaspadaan tinggi serta kesiapan kesehatan masyarakat untuk sistem mendeteksi dan merespons setiap potensi zoonosis sejak dini.
Maka dari itu, para kader zoonosis memiliki peran yang sangat vital sebagai ujung tombak kesehatan masyarakat. Sebab, mereka merupakan sosok yang paling dekat dengan warga, memahami kondisi lingkungan, sekaligus menjadi penghubung antara pemerintah dan masyarakat.
“Bimtek kader zoonosis kota cimahi ini bukan hanya sebatas pelatihan, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Kota Cimahi secara menyeluruh. Dengan kader yang kompeten dan terlatih, kita dapat meningkatkan kemampuan deteksi dini, mencegah penyebaran penyakit, dan mengurangi risiko terjadinya Kejadian Luar Biasa zoonosis,” lanjutnya.
Tita juga menegaskan komitmen Pemkot Cimahi dalam memperkuat pengendalian zoonosis melalui pendekatan One Health, yakni pendekatan menyeluruh yang mengintegrasikan kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan kesehatan lingkungan dalam satu kesatuan.
Pendekatan ini menurutnya dinilainya telah terbukti efektif di berbagai wilayah dalam mengendalikan ancaman zoonosis dan penyakit menular lainnya.
“Saya mengajak seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh, berdiskusi secara aktif, dan menerapkan ilmu yang diperoleh di lingkungan masing-masing. Jadikan pelatihan ini sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di Kota Cimahi,” kata Tita.
