Dari sembilan desa yang ada, Purwajaya menjadi yang terdepan dan tercepat dalam merealisasikan pembangunan koperasi desa. Pemerintah Desa Purwajaya menegaskan komitmennya untuk mempercepat seluruh tahapan pekerjaan konstruksi tanpa mengesampingkan aspek kualitas dan keselamatan bangunan.
“Kami ingin pelayanan koperasi bisa segera dirasakan warga. Namun, percepatan pembangunan ini tetap kami utamakan standar kualitasnya. Bangunan harus kuat, aman, dan nyaman untuk digunakan beraktivitas ekonomi dalam jangka panjang,” kata Sanen Nurdin.
Pemerintah desa menegaskan bahwa Koperasi Merah Putih tidak akan berfungsi sebagai tempat transaksi ekonomi semata.
Baca Juga:Misi Kebangkitan Persib Dimulai di Madura: Tiga Poin Harga Mati!Habis Sudah Kesabaran Bojan Hodak, Beberapa Pemain Persib Bakal Didepak!
Lebih dari itu, koperasi ini diproyeksikan menjadi pusat pemberdayaan masyarakat yang holistik. “Koperasi Merah Putih diarahkan untuk menjadi wadah strategis bagi pelaku UMKM desa untuk memperluas jaringan pasar, mengembangkan inovasi produk, dan meningkatkan kapasitas usaha melalui pendampingan berkelanjutan,” katanya.
Di sisi lain, respons dari masyarakat, khususnya para pedagang yang semula beraktivitas di sekitar bekas Pasar Panineungan yang dibongkar, menerima dengan positif. Mereka menyambut baik rencana pembangunan Koperasi Merah Putih.
Solihin, seorang pedagang somay dan batagor yang sehari-hari berjualan di wilayah sekitar, mengungkapkan dukungannya.
“Saya sangat mendukung dibangunnya Koperasi Merah Putih ini. Mudah-mudahan setelah berdiri nanti, koperasi bisa benar-benar meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil seperti kami,” tutur Solihin.
Dukungan serupa disampaikan oleh Kowang, pedagang sayur yang juga beraktivitas di sekitar lokasi.
“Karena ini program Presiden Prabowo Subianto yang didukung desa, kami tentu berharap hasilnya bagus. Semoga koperasi ini bisa memajukan ekonomi warga Purwajaya, membuka akses yang lebih luas untuk kami berusaha,” ungkapnya. (CEP)
