JABAR EKSPRES – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa rangkaian stimulus fiskal yang digelontorkan pemerintah mulai menunjukkan hasil.
Dengan tekanan ekonomi yang mereda, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2025 menembus 5,6–5,7 persen.
“Kami berharap ekonomi di triwulan IV bisa tumbuh 5,6-5,7 persen. Kalau ini terjadi, maka momentum pertumbuhan ekonomi kita sudah berbalik, dari melambat ke arah percepatan. Laju pertumbuhan ekonomi setahun penuh bisa mencapai 5,2 persen,” kata Purbaya dikutip dari ANTARA, Jumat (28/11).
Baca Juga:Torehkan Prestasi, Dua Inovasi Pemdaprov Jabar Berhasil Masuk Validasi Lapangan pada Ajang IGA 2025Kolaborasi Humas Bangun Kepercayaan Publik, Menkomdigi: Navigator Kebenaran di Tengah Kebisingan Teknologi
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2025 berada pada level 4,87 persen, kemudian meningkat menjadi 5,21 persen pada kuartal II, dan kembali melambat menjadi 5,04 persen pada triwulan III.
Purbaya menilai pasar saham menjadi indikator penting bahwa optimisme sedang pulih. Pada penutupan 26 November, IHSG mencetak rekor baru di 8.602.
Meski pergerakan pasar saham kerap dianggap hanya menyentuh kelompok tertentu, ia menilai rekor ini menunjukkan sentimen jangka panjang yang membaik dan akan menarik lebih banyak investor, termasuk yang berorientasi jangka pendek.
Dalam hal ini, Purbaya meyakini kebijakan penempatan dana pemerintah atau Saldo Anggaran Lebih (SAL) menjadi salah satu faktor pendorong pemulihan ekonomi.
Pemerintah juga mulanya memberikan injeksi dana sebesar Rp200 triliun kepada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) pada 12 September 2025. Lalu, nilai injeksi ditambah sebesar Rp76 triliun pada 10 November 2025 agar sektor riil bisa semakin bergeliat.
Langkah tersebut dinilai memperkuat optimisme publik. Indeks kepercayaan konsumen terhadap kinerja pemerintah versi LPS melonjak dari 101,5 pada September menjadi 113,3 pada Oktober 2025.
Dengan membaiknya kepercayaan masyarakat ke kinerja pemerintah, ia yakin demonstrasi ke depan akan bisa berkurang dan pemerintah bersama DPR bisa lebih focus menciptakan pertumbuhan yang lebih cepat dengan menjalankan program-progam yang telah disetujui.
Baca Juga:Perkuat Ekonomi Biru, Indonesia Arahkan Investasi China ke Sulut dan Malut Perkuat Ketahanan Fiskal Negara, Pertamina Siap Setor Dividen Rp42,1 Triliun ke Danantara pada 2025
“Kuncinya ke depan adalah kita harus terus jaga momentum perbaikan ini. Jangan sampai hilang sehingga kita bisa menciptakan pertumbuhan yang lebih tinggi lagi. Kalau kita bisa jaga sih, tahun depan kita bisa tumbuh 6 persen dengan tidak terlalu sulit, saya pikir,” ujarnya.
