JABAR EKSPRES – Sejumlah harga komoditas pangan di Kota Bandung mulai menunjukkan kenaikan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, menyebut lonjakan konsumsi menjadi pemicu utama.
“Yang pertama itu memang tadi yang disebutkan itu komoditi-komoditi pangan yang memang sedang in atau banyak dikonsumsi saat ini,” ungkap Gin Gin kepada Jabar Ekspres, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:Seminar Policy Brief PKN II 2025 Tekankan Kolaborasi untuk Ketahanan Pangan NasionalHarga Pangan di Bandung Melonjak, Pedagang Keluhkan Pasokan dan Dampak MBG
“Sampai nanti menjelang Nataru gitu. Sehingga tingkat konsumsinya tinggi, demennya tinggi, ini akan mempengaruhi terhadap harga,” imbuhnya.
Kenaikan tertinggi terjadi pada cabai rawit merah. Berdasarkan pemantauan DKPP, harga komoditas itu naik dari Rp39.589 per kilogram menjadi Rp47.625 per kilogram, atau sekitar 20 persen.
Bawang putih juga naik dari Rp33.357 menjadi Rp35.250 per kilogram. Harga daging ayam ras turut bergerak dari Rp38.125 menjadi Rp40.000 per kilogram.
“Ini memang melebihi harga yang toleransi itu kan 15 persen,” ujarnya.
Selain konsumsi masyarakat, peningkatan kebutuhan dari dapur program Makan Bergizi (MBG) turut memberi tekanan.
“Sekarang masih menarik konsumsi permintaan dari MBG ke pasar sosial,” kata Gin Gin.
Dia menyebut telur dan daging ayam menjadi komoditas yang paling banyak terserap. Faktor cuaca ikut memengaruhi pasokan sayuran. Produksi dan kualitas tanaman terganggu sehingga memengaruhi suplai ke pasar.
Meski demikian, Gin Gin memastikan stok pangan Bandung aman. Untuk beras, cadangan dihitung mampu mencukupi 74 hari ke depan.
Baca Juga:Investasi Melonjak, Pemkot Bandung Berharap Tekan Kemiskinan Lewat Lapangan KerjaPenuhi Kebutuhan Pangan, Pemkab Bandung Barat Salurkan Bantuan Beras untuk Warga Korban Bencana Rongga
“Kalau ketersediaan kita selalu aman. (Masalah) produksi, kualitas maupun daya tahan karena faktor cuaca,” sebutnya.
Pemkot Bandung menyiapkan operasi pasar bila kenaikan harga melewati batas aman inflasi.
“Kalau masih di bawah 15 persen kenaikannya itu masih bisa dikatakan aman,” ujarnya.
Pemerintah juga akan menggelar gerakan pangan murah pada 2 Desember dan pasar murah pada 5 Desember. Gin Gin mengimbau pedagang tidak menaikkan harga secara berlebihan.
“Makanya kita sangat mengimbau untuk pedagang juga tidak jorjoran mencari keuntungan, tetap bijaklah,” kata dia.
