Empat Titik Rawan Jadi Fokus Dishub Bandung Barat Jelang Libur Nataru

Dishub Bandung Barat Petakan Titik Rawan dan Strategi Lalin Jelang Nataru
Kepala Dishub Bandung Barat, Mochamad Ridwan Evi saat ditemui di Ngamprah. Rabu (26/11). Dok Jabar Ekspres/Suwitno
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat mulai menyiapkan berbagai langkah pengamanan dan pengendalian lalu lintas menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026. Persiapan ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan dan potensi kemacetan di sejumlah titik strategis.

Kepala Dishub Bandung Barat, Mochamad Ridwan Evi, mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah teknis, antara lain ramp check kendaraan, rekayasa lalu lintas, pengamanan jalur wisata, penyiapan posko terpadu, serta pengendalian parkir.

“Kami masih menunggu arahan Kemenhub untuk pemetaan resmi, baik terkait titik rawan kecelakaan, kemacetan, maupun potensi gangguan lainnya. Namun secara kesiapan awal, kami sudah melakukan pemetaan internal,” ujar Ridwan saat ditemui, Rabu (26/11/2025).

Baca Juga:Ogah Imbang, Persib Maunya Menang!Jung Sang Penyelamat! Persib Menang Dramatis 10 Pemain, Dewa United Dipaksa Pulang Tanpa Gol

Dishub Bandung Barat telah mengidentifikasi empat titik rawan kemacetan yang diprediksi mengalami kepadatan tinggi saat puncak libur Nataru, yaitu Simpang Padalarang, Lembang, BBS Batujajar, dan pertigaan Tagog.

Jalur wisata seperti Lembang, Cisarua, dan rute Padalarang-Lembang juga menjadi perhatian utama karena tingginya mobilitas wisatawan.

Untuk mengurai kepadatan, Dishub menyiapkan skema rekayasa lalu lintas, termasuk pengaturan buka-tutup jalur, pengalihan arus, serta penutupan atau pembukaan U-turn tertentu. Personel tambahan akan ditempatkan di simpang rawan bottleneck dan pintu masuk kawasan wisata.

“Kami juga berkoordinasi dengan Polres, TNI, BPBD, hingga pengelola objek wisata untuk memastikan kelancaran arus, terutama di titik-titik favorit seperti Farmhouse, Floating Market, The Great Asia Africa, Curug Cimahi, hingga jalur perbatasan menuju Ranca Upas,” jelasnya.

Dishub juga akan melakukan ramp check terhadap armada bus pariwisata, angkot, dan travel, memeriksa kelayakan teknis kendaraan, izin trayek, serta dokumen kendaraan.

“Seperti yang sudah biasa dilakukan di tahun sebelumnya, kami juga akan menindak tegas kendaraan tidak laik jalan, angkutan gelap, maupun kendaraan yang kelebihan muatan demi menjaga keselamatan pengguna jalan,” katanya.

Selain itu, sejumlah posko pengamanan terpadu akan disiagakan di titik strategis. Posko berfungsi sebagai pusat pemantauan CCTV, layanan informasi lalu lintas, dan respons cepat terhadap kecelakaan atau keadaan darurat.

0 Komentar