JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memberi perhatian khusus terhadap manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor menyusul adanya pergantian jabatan Direktur Utama (Dirut).
Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, mengatakan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, saat ini ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut RSUD untuk masa tugas sementara sekitar tiga hingga enam bulan setelah Dirut RSUD Kota Bogor sebelumnya, Ilham Chaidir mengundurkan diri beberapa waktu lalu.
“Plt Dirut saat ini yaitu Ibu Retno ditugaskan untuk mencoba mendalami, mengidentifikasi permasalahan-permasalahan baik internal dan eksternal rumah sakit,” ujar Jenal, Jumat (21/11/2025).
Baca Juga:Baru 64 dari 290 Dapur MBG Kantongi SLHS, Dinkes Kabupaten Bogor Sebut Ini AlasannyaKomisi IV DPRD Kabupaten Bogor Soroti Angka Kemiskinan: Perlu Ada Intervensi Serius
Ia menjelaskan, sepanjang tahun 2025 ini, RSUD Kota Bogor juga masih menghadapi keterbatasan anggaran, namun pelayanan kepada masyarakat tetap diupayakan berjalan semaksimal mungkin.
Karena itu, Plt Dirut juga diminta untuk mengevaluasi potensi pendapatan rumah sakit, mulai dari pengelolaan internal hingga optimalisasi penyewaan kios dan warung di lingkungan RSUD.
“Semangatnya adalah perbaikan. Kontrol manajemen penting sekali. Ibu Retno yang juga Kadinkes tentu memahami sisi medis, tetapi juga harus mampu bergerak profesional dengan kondisi yang sebelumnya sudah ada. Pembiayaan bulanan pun harus disesuaikan dengan kemampuan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Jenal mengatakan, Pemkot bersama RSUD telah menyiapkan sejumlah skema pembiayaan rumah sakit untuk tahun depan. Pihak rumah sakit disebut telah mengusulkan kebutuhan subsidi sekitar Rp20 miliar.
Meski begitu, kemampuan keuangan daerah belum dapat dipastikan karena Anggaran Pendapatan Badan Daerah (APBD) saat ini sedang mengalami defisit akibat efisiensi dan pemotongan anggaran dari pemerintah pusat.
“Kami tetap ingin pelayanan kesehatan berjalan, termasuk menutup defisit obat, betadine, dan kebutuhan operasi serta medis lainnya. Yang pasti kita terus berupaya mencari alternatif pembiayaan selama tidak berbenturan dengan regulasi yang ada,” katanya.
Meski berada dalam kondisi anggaran yang terbatas, Jenal memastikan beberapa layanan medis lainnya masih berjalan dengan baik. Pemkot Bogor pun menargetkan stabilitas keuangan RSUD dapat mulai pulih pada tahun depan.
Baca Juga:Dedi Mulyadi Bakal Ambil Alih Jalan Desa di Kabupaten Bogor, Ini Respons PemkabKabupaten Bogor Klaim Angka Kemiskinan Turun jadi 6,25 Persen, Tolok Ukurnya Apa?
Adapun kelanjutan terkait anggaran serta manajemen RSUD Kota Bogor, Jenal bersama Seketaris Daerah, Denny Mulyadi akan meggelar kembali pertemuan untuk pembahasan yang lebih mendalam.
