Jelang KAA 2026, Pemkot Gaungkan Diplomasi Lewat Napak Tilas Bersejarah di Istana Bogor

Pemkot Bogor Perkuat Diplomasi Jelang KAA 2026, Gelar Napak Tilas Bersama Delegasi Afrika dan India di Istana
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, bersama Duta Besar Mozambik untuk Indonesia, Belmiro Jose Malate dan Counsellor Bidang Politik Kedutaan Besar India, Vikram Vardhan, serta pihak terkait lainnya saat menggelar pertemuan para diplomat (Ambassador Summit) di Balai Kota Bogor menjelang Konferensi Asia-Afrika (KAA) 2026, Kamis(20/10/2025) Foto: Sekar Andini/Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Bogor menggelar kegiatan pertemuan para diplomat (Ambassador Summit) sebagai bagian dari rangkaian persiapan menuju Konferensi Asia-Afrika (KAA) 2026.

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengatakan kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan 71 tahun KAA yang akan digelar di Bandung pada April 2026, sekaligus upaya memperkuat posisi Kota Bogor di panggung internasional.

Kegiatan ini pun turut menghadirkan langsung perwakilan negara sahabat, termasuk Duta Besar Mozambik untuk Indonesia dan Counsellor Bidang Politik Kedutaan Besar India, sementara beberapa negara lainnya mengikuti secara virtual.

Baca Juga:Manchester City Kepincut Bintang Muda Bundesliga, Said El Mala Jadi Target UtamaDrama Setan Merah: Tchouameni Sulit Didapat, McTominay Tak Bisa Dipulangkan!

“Sebelum Konferensi Asia-Afrika, ada Konferensi Bogor yang digelar di Istana Bogor pada 1954 dan menjadi cikal bakal lahirnya KAA di Bandung pada April 1955,” ujar Dedie di Balai Kota Bogor, Kamis (20/11/2025).

Dedie menjelaskan, para delegasi juga diajak melakukan napak tilas di Istana Bogor sebagai penghormatan terhadap sejarah, terutama Konferensi Bogor yang berlangsung pada 28-29 Desember 1954 yang juga menjadi titik awal penguatan solidaritas negara-negara Asia dan Afrika.

Dalam kesempatan itu, rombongan delegasi juga berkesempatan melihat langsung ruang pertemuan bersejarah di Gedung Istana Bogor. Menurut Dedie, hampir seluruh unsur ruangannya masih dipertahankan seperti aslinya.

“Melalui napak tilas ini kami ingin para delegasi melihat semua jejak sejarah. Semua masih terawat, mulai dari furnitur, ornamen, hingga lima bendera negara peserta yang masih tersimpan seperti saat Konferensi Bogor 1955 digelar,” ucapnya.

Lebih jauh, Dedie menilai kegiatan ini juga dapat membuka ruang bagi diplomasi kota (city diplomacy) yang dapat memperluas jejaring internasional Kota Bogor.

Ia berharap momentum ini dapat berkembang menjadi peluang kerja sama dan investasi, baik dari sektor swasta maupun pemerintah negara sahabat.

“Ke depannya tentu kami berupaya menjadikan Bogor tempat untuk potensi investasi, kunjungan wisata, maupun penyelenggaraan kegiatan internasional,” katanya.

Baca Juga:Gubernur Ahmad Luthfi Sebut Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia TercanggihTanque Mantap Jaga Tren Positif Persib, Hodak Bongkar Kondisi Terbaru Adam Alis dan Barba

Dedie pun menegaskan, pertemuan dan napak tilas ini bukan sekadar agenda simbolik. Kegiatan ini juga menjadi pengingat atas nilai-nilai yang melandasi KAA, yakni persatuan bangsa-bangsa, kemandirian, dan perjuangan melawan imperialisme. Semangat itu pula diharapkan terus relevan menjelang KAA 2026.

0 Komentar