JABAR EKSPRES – Wakil Bupati Bandung, Ali Syakieb, angkat bicara terkait kasus dugaan TPPO yang menimpa Rizki Nur Fadhilah (18), warga Kabupaten Bandung yang diduga ditipu dengan iming-iming menjadi tim di sebuah klub sepak bola namun justru dikirim hingga ke Kamboja.
Ali mengatakan pihaknya mengikuti perkembangan kasus ini, termasuk informasi yang beredar di media sosial.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bandung terus berupaya membantu proses penanganan kasus ini.
Baca Juga:Gubernur Ahmad Luthfi Sebut Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia TercanggihTanque Mantap Jaga Tren Positif Persib, Hodak Bongkar Kondisi Terbaru Adam Alis dan Barba
Menurutnya, komunikasi lintas lembaga diperlukan karena kasus tersebut terjadi di luar negeri.
“Kami dari Pemerintah Kabupaten Bandung tentunya terus berupaya. Karena ini lintas negara, perlu koordinasi dengan pusat pasti kita lakukan,” katanya, Rabu (19/11/2025).
Ali menilai kasus ini harus menjadi peringatan bagi anak muda agar tidak mudah percaya pada tawaran pekerjaan yang tidak jelas.
“Yang jadi pertanyaan saya, kenapa bisa seperti itu? Ini awal mulanya seperti apa? Ini harus jadi pelajaran buat kita, khususnya generasi muda di Kabupaten Bandung. Jangan gampang teriming-imingi pekerjaan yang belum tentu jelas juntrungannya,” ucapnya.
Dia juga menekankan pentingnya sikap kritis dalam menerima tawaran pekerjaan.
“Generasi muda harus selektif, lebih kritis, dan lebih hati-hati lagi,” tambahnya.
Terkait upaya pemulangan Rizki, Pemkab Bandung memastikan akan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait.
“Pasti, karena itu salah satu warga Kabupaten Bandung. Bapak Bupati, kepolisian, atau TNI akan terus berkomunikasi untuk memberikan tindakan terbaik agar bisa memulangkan korban,” kata Ali.
Baca Juga:Harga Tak Sesuai Performa, Benjamin Sesko Diragukan!Guru DKV SMKN 3 Cimahi Ciptakan 'Simanis', Teknologi yang Menyatukan Data dan Mengubah Budaya Sekolah
Ali juga mengimbau masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri untuk menempuh jalur resmi. Ia menyebutkan banyak prosedur yang dapat dipelajari dan diakses secara mandiri.
“Bagi masyarakat yang ingin kerja di luar negeri, ada tahapan-tahapan yang benar. Bisa dilihat dari website, kerja di mana, mengerjakan apa. Harus lebih hati-hati lagi,” tuturnya.
