JABAR EKSPRES – Sejumlah warga Desa Gunung Leutik, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, menggelar aksi protes di depan kantor desa pada Jumat (14/11/2025).
Aksi itu dipicu keberatan warga terhadap rencana pembangunan kantor Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di area lapangan bola yang selama ini menjadi sarana olahraga masyarakat.
Dalam rekaman yang beredar di media sosial, aksi protes sempat berlangsung tegang. Warga mencabut plang proyek dan membakar tumpukan kayu di tengah lapangan yang merupakan tanah carik desa.
Aparatur desa terlihat mencoba berkomunikasi dengan warga yang hadir.
Baca Juga:Percepat Pembangunan Kopdes Merah Putih, Wakil Bupati Bogor Dorong Desa Segera Siapkan Lahan Kopdes Merah Putih Seperti Program Era Soeharto, Pakar: Meriah di awal, Mati Seiring Waktu
Kapolsek Ciparay, IPTU Ilmansyah, membenarkan adanya aksi tersebut. Menurutnya aksi protes terjadi sekitar pukul 13.00–14.00 WIB, usai salat Jumat.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan kantor KDMP sudah melalui musyawarah desa.
“Per hari Rabu ada perintah untuk membangun. Perintah membangun itu kemarin sudah dimusyawarahkan. Semua perangkat hadir RT, RW, LPMD, dan perangkat desa,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Menurutnya, rencana pembangunan memang berada di atas tanah carik yang selama ini dipakai sebagai lapangan bola.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa fungsi olahraga tidak akan hilang sepenuhnya.
“Memang lapangan bola jadi kecil, tapi jadi mini soccer. Tidak menghilangkan area olahraga,” kata Ilmansyah.
Namun, ia menilai reaksi warga muncul karena proses sosialisasi yang dirasa terlalu cepat. Sebagian besar warga, terutama pengguna lapangan, belum menerima informasi lengkap.
“Mungkin terlalu cepat, masyarakat jadi kaget. Baru beberapa orang yang tahu. Sepertinya belum tersosialisasikan semua,” katanya.
Menurut Ilmansyah, warga khawatir seluruh lapangan akan dialihfungsikan menjadi bangunan.
Baca Juga:Menuju Indonesia Mandiri, Kopdes Merah Putih Jadi Penggerak Ekosistem Ekonomi Nasional Managemen Kerugian Jadi Pertimbangan, Ini Konsep Usaha Kopdes Merah Putih Desa Babakan Peuteuy Bandung
“Warga seperti menyangka lapang mau dibangun semua. Sementara nantinya tetap ada tempat parkir dan mini soccer. Masih ada sarana olahraga,” jelasnya.
Ia mengatakan situasi kini sudah kondusif. Setelah protes terjadi, aparat desa mengajak warga berdialog di aula kantor desa.
“Enggak lama, cuma nyabut plang, bakar-bakar, sudah saja. Langsung diajak ngobrol di aula, tidak jadi masalah. Itu spontanitas,” ucapnya.
Untuk sementara, rencana pembangunan ditunda sambil menunggu solusi terbaik. Ilmansyah menyebut lokasi proyek kemungkinan dialihkan sedikit ke area pinggir lapangan voli jika memungkinkan.
