“Bandung Barat punya potensi besar di sektor perikanan air tawar. Dengan inovasi teknologi seperti bioflok, kita bisa mengembangkan industri budidaya yang produktif, efisien, dan ramah lingkungan,” ujar Wiwin.
Pemerintah daerah berharap keberhasilan kelompok seperti Saung Akar dapat menjadi contoh bagi masyarakat lain untuk berinovasi di bidang perikanan. Jika semakin banyak kelompok pembudidaya menerapkan sistem ini, Bandung Barat bisa menjadi daerah percontohan pengembangan ikan nila bioflok di Jawa Barat.
“Kami ingin teknologi ini tidak hanya berhenti di level bantuan, tapi benar-benar tumbuh jadi gerakan masyarakat untuk memperkuat ketahanan pangan,” pungkas Wiwin. (wit)
