Total kebutuhan anggaran untuk tahap pertama program tersebut mencapai Rp9,5 miliar, dan pelaksanaannya ditargetkan mulai Januari 2026.
“Saya selama ini tidak pernah minta apa-apa ke pabrik. Tapi ini demi kepentingan rakyat saya, masyarakat Dayeuhkolot. Saya minta perusahaan harus berkontribusi. Jangan APBD kami terus,” tandasnya.
Sebagai bukti keseriusannya, Kang DS bahkan menyatakan siap mengeluarkan dana pribadi untuk mendukung program tersebut.
Baca Juga:Ciamis Kembali Jadi Percontohan Nasional, Rombongan dari Kalimantan Datang Belajar Kelola SampahTimur Kapadze Siap Tangani Timnas Indonesia, Negosiasi Disebut Sudah di Tahap Akhir
“Saya ingin menyelesaikan banjir Dayeuhkolot yang tidak selesai-selesai. Jadi kalau perusahaan tidak berpartisipasi, itu enggak tahu malu. Ini bukan untuk saya, tapi untuk masyarakat,” pungkasnya.
