Bangun Generasi Tangguh, Pemkot Bogor Perkuat Peran Program Genre

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim (kiri) bersama Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN, Edi Setiawan (kanan)
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim (kiri) bersama Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN, Edi Setiawan (kanan) di Balai Kota Bogor, Senin (10/11/2025). Foto: Sekar Andini
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Bogor bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperkuat penanganan remaja melalui Program Nasional Generasi Berencana (Genre).

Program ini difokuskan untuk membangun kesiapan remaja agar terhindar dari risiko sosial, kesehatan, hingga krisis identitas.

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengatakan tantangan yang dihadapi remaja saat ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan pendekatan seremonial.

Baca Juga:Lebih Pintar Tapi Tak Laku, Gen Z Jadi Pengangguran Terbanyak di JabarInvestasi Deras, Tenaga Kerja Seret: Pengangguran Jabar Tembus 1,78 Juta Orang

Diperlukan sistem pembinaan yang menyentuh keseharian mereka, terutama di lingkungan sekolah dan komunitas.

“Remaja Kota Bogor ini butuh saluran untuk menyampaikan aspirasi, keluhan, maupun ide-ide kreatif. Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah harus mampu merespons dan menyerap keinginan kaum muda,” ujar Dedie di Balai Kota Bogor, Senin (10/11/2025).

Ia menjelaskan, Pemkot Bogor telah menyiapkan berbagai bentuk pendampingan remaja, mulai dari edukasi kesehatan reproduksi, konseling psikologis, hingga pelatihan keterampilan hidup (life skill) dan beberapa hal lainnya.

Pendampingan itu juga akan dijalankan melalui Program Genre yang mendorong para remaja lebih siap menghadapi masa depan sekaligus membangun hubungan positif melalui Forum Genre di tingkat kota.

“Anak muda harus punya ruang aman untuk berkembang, berorganisasi, dan belajar mengambil keputusan. Genre bukan sekadar program BKKBN, tapi wadah partisipasi remaja dalam pembangunan daerah,” katanya.

Sementara itu, Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN, Edi Setiawan, menekankan pentingnya peran pimpinan daerah dalam membina dan mendampingi remaja.

Menurutnya, keterlibatan kepala daerah bukan sekadar simbolik, melainkan bagian dari sistem pendukung agar remaja lebih terlindungi dan berdaya.

Baca Juga:Susahnya Hidup Sehat di Era MedsosKorban Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading Meningkat Jadi 54 Orang, Kapolda Metro Jaya Turun Tangan

“Kami ingin kepala daerah hadir sebagai pembuat kebijakan, penguat, sekaligus fasilitator bagi remaja. Jadi dengan adanya Genre, pimpinan daerah semakin dekat dengan remaja-remajanya dan itu menjadi bagian penting dari keterlibatan orang dewasa untuk bisa menjadi pembina bagi remaja,” ujar Edi.

Ia menambahkan, Program Genre kini difokuskan pada berbagai isu krusial seperti kesehatan reproduksi, pencegahan stunting, pemenuhan gizi, penguatan kesehatan mental remaja, serta beberapa isu penting lainnya.

“Kami ingin remaja lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan diri dan mental, serta mampu beradaptasi dengan tantangan sosial di sekitarnya,” ucapnya.

0 Komentar