Adapun opsi kedua yang sedang dipertimbangkan dinilai lebih ambisius dan terintegrasi. Dalam skenario ini, rute KA Pangandaran bisa dimulai dari Padalarang dan langsung menuju Cilacap tanpa putus.
Keunggulan opsi ini adalah terhubungnya layanan ini dengan jaringan kereta api lain yang sudah eksis, sehingga memudahkan integrasi tiket dan perpindahan moda transportasi, khususnya bagi penumpang dari wilayah Bandung Barat dan sekitarnya.
Kedua alternatif rencana ini, menurut Asep, akan segera disampaikan secara resmi kepada DJKA untuk ditindaklanjuti dan dibahas lebih lanjut dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai operator.
Baca Juga:Pengelolaan Aset Pondok Seni Pangandaran Belum Maksimal, Komisi I Sarankan Kerja SamaJembatan Gantung Bambu di Pangandaran Rusak Parah, Warga Terpaksa Tempuh Jalan Memutar 3 Kilometer
Namun, dia menekankan bahwa implementasi dari rencana mana pun tidak hanya bergantung pada kemauan politik dan kesiapan teknis semata. Aspek komersial dan potensi jumlah penumpang menjadi faktor penentu yang sangat krusial.
Studi kelayakan, terutama yang memproyeksikan jumlah penumpang dari Jakarta dan kota-kota besar lain menuju Cilacap, mutlak diperlukan.
“Kami juga harus realistis dengan biaya operasional. Sebagai ilustrasi, kalau nantinya menggunakan kereta jenis Whoosh atau kereta berkecepatan tinggi, tentu biayanya akan jauh lebih mahal, baik dari sisi investasi infrastruktur maupun tarif yang harus dibayar penumpang,” kata Asep.
Di sisi teknis, Asep menyampaikan kabar menggembirakan. Menurutnya, ketersediaan lokomotif yang akan digunakan untuk KA Pangandaran sebenarnya sudah dipastikan sejak Oktober 2025.
Kendala saat ini lebih terletak pada proses perizinan operasional yang masih dalam tahap pengurusan. Proses birokrasi ini harus dilalui dengan teliti untuk memastikan semua aspek keselamatan dan prosedur operasi standar telah terpenuhi.
Dengan optimisme yang terjaga, Asep Suhendar menargetkan bahwa jika semua proses, mulai dari koordinasi antarpemerintah daerah, persetujuan dari DJKA, hingga penerbitan izin operasional dari PT KAI, dapat berjalan lancar tanpa hambatan berarti, maka perjalanan perdana KA Pangandaran dengan rute baru yang membentang hingga Cilacap ini ditargetkan dapat mulai beroperasi pada awal tahun mendatang. (CEP)
