Siaga di Garis Bencana, Cimahi dan KBB Perkuat Barisan Tanggap Darurat

Siaga di Garis Bencana, Cimahi dan KBB Perkuat Barisan Tanggap Darurat
Wakil Wali Kota bersama Kapolres Cimahi, AKBP Niko N. Adi Putra saat Meninjau Kesiapan Pasukan Kesiapan Darurat Bencana di Wilayah Hukum Cimahi. (Mong/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Di tengah meningkatnya intensitas curah hujan dan gejala pergeseran tanah di wilayah Bandung Barat, Polres Cimahi bersama unsur Forkopimda menggelar Apel Siap Tanggap Darurat Bencana yang digelar serentak secara nasional.

Apel ini menjadi penanda komitmen kolektif antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan lembaga mitigasi bencana untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di wilayah hukum Cimahi dan sekitarnya.

Kapolres Cimahi, AKBP Niko N. Adi Putra, menegaskan kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bukti keseriusan seluruh pihak dalam memperkuat koordinasi lintas sektor.

Baca Juga:Longsor Terjang Rongga KBB, 42 Keluarga Terpaksa MengungsiCimahi Siaga Cuaca Ekstrem, BPBD Terapkan Sistem Jaga 24 Jam Hadapi Ancaman Banjir dan Longsor

“Hari ini serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia terkait dengan apel siap tanggap darurat bencana. Tentunya ini adalah menunjukkan komitmen kita dengan seluruh stakeholder yang ada, Forkopimda, baik pemerintah daerah, TNI, maupun juga teman-teman dari DPRD, maupun juga dari BPBD, kemudian BMKG dan seluruh stakeholder yang lainnya,” ujar Niko usai apel berlangsung, Rabu (5/11/2025).

Ia menekankan pentingnya respons cepat terhadap setiap kejadian bencana, terutama di wilayah rawan seperti Bandung Barat.

“Kita harus respons cepat terhadap setiap kejadian yang ada. Apalagi sekarang ini, bulan-bulan ini, sudah banyak sekali korban, baik korban jiwa, korban yang mengungsi, bahkan sampai ada jutaan. Golden time itu penting untuk mengurangi fatalitas kerugian fisik maupun materi yang terjadi terhadap korban,” katanya.

Menurut Niko, pemetaan titik rawan bencana telah dilakukan secara kolaboratif dengan BMKG dan BPBD. Beberapa lokasi disebut memiliki potensi ancaman tinggi, seperti Sesar Lembang dan kawasan Gunung Halu yang masih mengalami pergeseran tanah.

“Seperti contohnya ada Sesar Lembang yang perlu jadi perhatian kita, kemudian terkait dengan masalah rongga Gunung Halu yang sekarang juga masih dilanda dengan pergeseran tanah,” ujarnya.

Untuk mendukung kesiapsiagaan di lapangan, kepolisian menyiapkan perlengkapan pendukung, mulai dari kano, perahu karet, hingga senso untuk evakuasi darurat.

“Ini adalah bentuk kolaborasi kita. Kita akan turun ke lokasi tersebut untuk secara bersama-sama,” tutur Niko.

Baca Juga:Mitigasi Pergerakan Tanah di Cimahi, BPBD Ungkap Ini PenyebabnyaLewat Peta Mosipena, BNPB Perkuat Edukasi Kesiapsiagaan Gempa di Jalur Sesar Lembang

Niko menambahkan, sebagian besar personel kepolisian di wilayahnya telah mendapatkan pelatihan rescue agar siap diterjunkan kapan pun dibutuhkan.

0 Komentar