Jawab Tantangan Digitalisasi Petani, Kemenko PM Gelar Dua Pelatihan Strategis di Al-Ittifaq

Pelatihan Strategis Kemenko PM di Kopontren Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Selasa (4/11).
PELATIHAN: Seorang peserta pelatihan menyampaikan pertanyaan kepada narasumber dalam sesi diskusi interaktif pada kegiatan Pelatihan Strategis Kemenko PM di Kopontren Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Selasa (4/11).
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menggelar dua pelatihan strategis secara simultan di Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Selasa (4/11).

Kegiatan yang diikuti oleh 160 peserta (terdiri dari petani, UMKM, dan perwakilan koperasi se-Jawa Barat) ini dirancang khusus untuk menjawab tantangan pemasaran digital petani dan inefisiensi rantai pasok logistik antar-daerah.

​Deputi bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leon Alpha Edison, dalam sambutannya menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan intervensi konkret berdasarkan temuan “belanja masalah” Kemenko PM beberapa minggu sebelumnya.

Baca Juga:Langit, Doa, dan Podium: Ketika Cinta Keluarga Jadi Energi Juara Pandu JayaMelangkah Bersama untuk Indonesia: Semangat Trisakti Bakal Menggema di Bandung

​”Kami hadir hari ini untuk menjawab tantangan yang kami temukan langsung di lapangan. Pertama, kami melihat petani muda belum memiliki kemampuan mumpuni dalam pemasaran produk secara mandiri melalui platform digita,” kata Leon.

“Kedua, kami menemukan masih langkanya koperasi yang bergerak sebagai offtaker di daerah masing-masing, sehingga terjadi inefisiensi dan biaya logistik yang tinggi, karena koperasi dari Garut atau Cianjur masih mengirim produknya ke sini,” tambahnya.

​Untuk menjawab dua tantangan tersebut, Kemenko PM menginisiasi dua pelatihan terfokus.

​”Solusi kami hadirkan secara spesifik. Pertama, ‘Pelatihan Berdaya Bersama’ yang dikhususkan untuk 100 petani muda dan UMKM. Kami hadirkan mentor-mentor terbaik dari Kementerian UMKM, DCT Agency, dan praktisi Content Creator untuk mengajari Digital Marketing dan cara membuat konten.

Tujuannya agar mereka mandiri dan naik kelas. Kedua,” lanjut Leon, “kami menggelar ‘Pelatihan Replikasi Model Rantai Pasok Lokal’ khusus untuk perwakilan koperasi dari 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. Selama dua hari, kita akan ‘membedah’ model sukses Al-Ittifaq bersama narasumber dari Kementerian Koperasi dan Al-Ittifaq sendiri. Harapannya, Bapak/Ibu bisa mereplikasi model ini dan menjadi offtaker di wilayah masing-masing.”

​CEO Kopontren Al-Ittifaq, Irawan, menyambut baik inisiatif Kemenko PM yang menjadikan Al-Ittifaq sebagai pusat pelatihan dan replikasi model.

​”Kami sangat terbuka dan berterima kasih atas kepercayaan Kemenko PM. Pelatihan ini sangat penting, tidak hanya untuk petani kami tetapi juga untuk rekan-rekan koperasi dari daerah lain,” ujar Irawan.

0 Komentar