Awas, Nonton Film Horor Bisa Bikin Gangguan Mental, Benarkah?

ILUSTRASI nonton film Horor yang bisa mengganggu kesehatan mental
ILUSTRASI nonton film Horor yang bisa mengganggu kesehatan mental (freepik)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Siapa sangka ternyata menonton film horor bisa menimbulkan gangguan mental, memang tidak semua orang akan mengalami respon yang sama, namun hal ini terjadi pada salah satu siswi berinisial Zihan di China.

Setelah menonton film horor di sekolah bersama teman-temannya, Zihan yang bersekolah di Hengzhou, Nanning, wilayah otonomi Zhuang ini mengalami gejala psikologis yang aneh.

Peristiwa tersebut terjadi pada Oktober 2023, Sebuah media bernama South China Morning Post memberitakan kisahnya hingga viral, karena sampai dibawa ke ranah hukum.

Baca Juga:Syarat Untuk Dapatkan Hadiah Motor di Aplikasi NWS, Promo Dimulai Hari ini , Benarkan Bakal Cair?Jam Berapa Drama The Manipulated Tayang?, Aksi Balas Dendam Ji Chang Wook Pada Kekejaman D.O. EXO  

Kejadian tersebut berawal di dalam ruang kelas, ketika guru yang ditugaskan sedang cuti sementara dan kelas dijalankan sebagai sesi belajar mandiri.

Beberapa siswa mengusulkan untuk menonton film selama belajar mandiri, setelah mendapat persetujuan penuh dari wali kelas, serta seluruh siswa, diputuskan untuk menonton film horor yang tak diungkapkan judulnya.

Setelah menonton film tersebut, pada malam harinya Zihan mulai menunjukkan tanda-tanda psikologis aneh. Misalnya, berbicara tidak jelas dan kebingungan mental saat mengobrol. Orang tua Zihan lantas panik dan segera melarikannya ke rumah sakit.

Dokter lalu mendiagnosis Zihan mengalami gangguan psikotik akut dan sementara. Ini merupakan kondisi yang ditandai dengan hilangnya kontak dengan realitas secara tiba-tiba, yang dipicu tekanan psikologis.

Orang tua Zihan meyakini kondisi mental putrinya dipicu langsung oleh film horor tersebut. Mereka menganggap sekolah telah lalai memberikan pengawasan pendidikan yang semestinya. Orang tua Zihan lalu mengajukan gugatan hukum dan menuntut kompensasi sebesar 30 ribu yuan (Rp 69,7 juta).

Selama persidangan, pengadilan mencatat Zihan tidak memiliki riwayat gangguan kesehatan jiwa sebelumnya, termasuk keluarganya.

Pihak sekolah berargumen gangguan yang dialami siswa lebih disebabkan ‘kondisi khusus’ atau ‘kondisi tersembunyi’. Mereka mengatakan kejadian itu tidak ada kaitannya dengan pihak sekolah dan pihaknya hanya bersedia menanggung 10 persen tanggung jawab.

Baca Juga:11 Wilayah Ini Diprediksi BMKG Bakal Alami Hujan Deras Sepekan  KedepanRatusan Ton Udang RI Ditolak AS, Kerugian Capai Puluhan Miliar

Selain itu, sekolah menjelaskan mereka telah membeli asuransi tanggung jawab yang mencakup lebih dari 5 ribu siswa, termasuk Zihan, dengan batas perlindungan individu sebesar 500 ribu yuan (Rp 1,1 miliar).

Setelah proses pengadilan yang panjang, Pengadilan Rakyat Hengzhou memutuskan sekolah memikul 30 persen tanggung jawab dan memerintahkan perusahaan asuransi untuk membayar kompensasi sebesar 9.182 yuan (Rp 21,3 juta) kepada Zihan untuk menutupi kerugian ekonomi.

0 Komentar