JABAR EKSPRES – PT Sunlight Food Indonesia yang memproduksi makanan merek Bolu Coy yang berada di kawasa Industri De Prima Terra Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang diduga main mata dengan Aparat Penegak Hukum (APH)
Sebagai informasi, belum lama ini pabrik bolu coy telah beberapa kali disidak. Sebab telah membuang limbah industri tanpa melakukan pengelolaan.
Bolu Coy yang diproduksi oleh PT Sunlight Food Indonesia itu, sampai saat ini masih membuang limbah tanpa ada pengelolaan melalui IPAL.
Baca Juga:La Tulipe Lakukan Rebranding untuk Tunjukan Eksistensi Produk Kecantikan Perempuan IndonesiaLOTTE Bintang Muda Generasi Masa Depan 2025 Siap Cetak Generasi Pesapakbola Masa Depan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung dan Polda Jabar yang melakukan sidak beberapa waktu lalu juga seakan tutup mata dan tidak memberikan sangsi tegas ata kelakuan PT Sunlight Food Indonesia.
Keterbukaan dan transparansi dalam hasil pemeriksaan hasil tidak dibuka ke publik. Hal ini menjadi tanda tanya besar dala penegakan hukum.
Mr Lee sebagai penanggung jawab pabrik merupakan Warga Negara Asing (WNI) asal China diduga telah melanggar ketentuaan dan harus dilakukan pemeriksaan terkait izin KITAS.
Ketika melakukan konfirmasi langsung kepada penanggung jawa pabrik bernama Nunung sangat sulit ditemui.
Meski begitu, ketika terjadi sidak oleh Dinas LH Jabar dan Polda Jabar, Nunung sempat mengatakan bahwa permasalahan sudah beres.
Masih Lakukan Buang Limbah
Akan tetapi faktanya, PT Sunlight Food Indonesia kembali melakukan pelanggaran dengan membuang limbah tanpa melalui pengelolaan IPAL.
Sementara itu, Kadis DLH Prov Jawa Barat Ai Saadiyah Dwidaningsih mengatakan, pengaduan masalah limbah pabrik PT Sunlight Food Indonesia sudah ada penanganan melalu petugas PPLH.
Baca Juga:Ini Keterangan Kejari Terkait OTT Wakil Wali Kota Bandung!Ikut Bareng Lari Marathon, Membuat AHY Ingat Masa Kecil di Kota Bandung
‘’Pabrik itu sudah dalam antrian dan kami melakukan pengawasan,’’ ujarnya.
Akan tetapi, ketika diberikan informasi bahwa PT Sunlight Food Indonesia melakukan pembuangan limbah kembali, AI beralasan bahwa petugas PPLH terbatas.
‘’Punten, jumlah PPLH kami terbatas, selain pengaduan, kami juga melakukan pengawasan reguler/rutin,” ujarnya.
Disisi lain, permasalahan lingkungan hidup sudah menjadi fokus Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
Melalui berbagai kontennya, Dedi Mulyadi kerap melakukan sidak terhadap permasalahan lingkungan yang terjadi di Jawa Barat. (yan)