JABAR EKSPRES – Memasuki bulan November 2025, tren harga emas dunia diperkirakan akan kembali menguat. Berdasarkan analisis dari berbagai sumber, prediksi harga emas November 2025 diproyeksikan berada pada kisaran USD 4.300 hingga USD 4.437 per troy ounce, mendekati rekor tertingginya di sekitar USD 4.379 per troy ounce.
Kenaikan ini didorong oleh berbagai faktor, mulai dari ketegangan geopolitik internasional hingga kebijakan moneter bank sentral dunia. Di pasar domestik Indonesia, harga emas diperkirakan bisa menembus Rp 3 juta per gram pada bulan November, menjadikannya salah satu bulan dengan potensi keuntungan tertinggi bagi investor logam mulia sepanjang tahun ini.
Faktor Global yang Mendorong Kenaikan Harga Emas
Beberapa faktor utama yang menjadi pendorong reli harga emas pada November 2025 antara lain:
Baca Juga:Banjir Parah Terjang Vietnam Tengah, 10 Tewas dan Ribuan Warga DievakuasiTenis Meja Indonesia Kembali ke Ajang Internasional Lewat AYG Bahrain 2025
Ketegangan Geopolitik Rusia–Ukraina
Konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina kembali memanas setelah adanya pertemuan tingkat tinggi yang belum menghasilkan kesepakatan damai. Ketidakpastian geopolitik ini membuat investor global beralih ke aset aman seperti emas untuk melindungi nilai kekayaan mereka.
Kebijakan Bea Impor AS terhadap China
Pemerintah Amerika Serikat memperpanjang kebijakan bea impor terhadap berbagai produk asal China. Kebijakan ini memperburuk tensi perdagangan global dan memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi, yang pada akhirnya membuat emas semakin diminati sebagai aset lindung nilai (safe haven).
Permintaan Besar dari Bank Sentral Dunia
Beberapa bulan terakhir ini, sejumlah bank sentral di dunia, termasuk Tiongkok, India, dan Turki, terus menambah cadangan emas mereka.
Langkah ini dilakukan untuk memperkuat ketahanan ekonomi terhadap ketidakpastian nilai tukar dolar AS. Permintaan besar dari sektor institusional ini memberikan dukungan kuat terhadap harga emas global.
Kebijakan Moneter dan Suku Bunga
Selain faktor geopolitik, kebijakan moneter global juga memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan harga emas. Banyak analis memperkirakan bahwa bank sentral di negara-negara besar, termasuk Federal Reserve (The Fed), akan menahan suku bunga acuan di level tinggi dalam waktu lebih lama untuk mengendalikan inflasi.
Namun, jika ada tanda-tanda pelonggaran suku bunga atau penurunan inflasi, harga emas berpotensi melonjak lebih cepat. Pasalnya, tingkat suku bunga yang lebih rendah membuat imbal hasil aset non-emas seperti obligasi menjadi kurang menarik, sehingga investor cenderung kembali berinvestasi pada emas.
