Parenting dan Kenakalan Remaja, Pemerintah Jangan Hanya Fokus Hukuman

Parenting Orangtua dan Maraknya Kenakalan Remaja, Pemerintah Jangan Asal Buat Program Tanpa Mitigas Jelas
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memeluk anak-anak yang mendapatkan pendidikan militer namun tidak hadir orang tuanya usai upacara Hari Kebangkitan Nasional di halalan Gedung Sate, Kota Bandung. Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Peneliti Pusat Riset Gender dan Anak sekaligus Ketua Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Padjajaran, Antik Bintari, menilai pemerintah sering membuat program untuk menangani kenakalan remaja tanpa benar-benar memahami sumber masalahnya.

Menurut Antik, kenakalan remaja tidak semata-mata muncul karena anak memiliki niat buruk, tetapi dipicu oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan keluarga dan sosial.

Dalam praktiknya, pemerintah cenderung fokus pada hukuman bagi anak nakal tanpa mengkaji faktor-faktor pemicu yang sesungguhnya.

Baca Juga:Pemain Andalan Cedera Jelang El Clasico, Hansi Flick Harus Putar Otak!Alasan Thom Haye Menghilang saat Persib Tekuk Selangor FC di ACL 2

“Ya itu tadi kan, apa-apa tuh pengennya shortcut ya kan. Niatnya selalu berusaha niat bagus ya, gak mungkin andai pemerintah tuh niatnya pengen jahatin warganya,” ujar Antik kepada Jabar Ekspres, Minggu (26/10).

“Namanya pemerintah gitu ya, stakeholder, para pemangku kepentingan yang punya concern menurut saya niatannya baik. Tapi problemnya dia mau gak sih untuk memahami esensi dari sebuah permasalahan anak itu gak sekadar melihat tadi kan di akhir gitu,” lanjutnya.

Antik mencontohkan program Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang memasukkan anak nakal ke barak militer untuk didisiplinkan.

“Misalnya begini, ini masuk ke barak ya, seneng dia di barak misalnya, tertip dia di barak. Tapi lupa parenting di rumahnya kan gak begitu kan, sedangkan di barak itu kan sementara,” bebernya.

Menurut Antik, yang seharusnya menjadi fokus adalah meningkatkan kemampuan orangtua dalam mendidik anak.

“Jadi kan yang harus di treatment sebetulnya bisa gak orang tuanya tuh punya parenting yang bagus?,” tambah Antik.

leh karena itu menurutnya, pemerintah dalam menciptakan daerah ramah anak, alias menekan angka kenakalan remaja, jangan hanya fokus terhadap penanganan di ujung alias hukuman.

Baca Juga:Akhirnya Rizky Ridho Akui Bikin Kesalahan Fatal di Laga Timnas Indonesia vs IrakVirgil van Dijk Minta Liverpool Tak Berpuas Diri!

Akan tetapi, dijelaskan Antik, pemerintah juga punya tanggung jawab memberikan pengetahuan, terhadap orangtua-orangtua supaya mereka bisa memberikan didikan yang baik kepada anak-anaknya.

“Harus dilatih, harus disosialisasikan, disenjatarakan orang tuanya gitu. Sekarang gini aja, survei aja anak-anak yang masuk ke barak itu dari kelompok ekonomi mana itu aja?,” jelasnya.

Antik menilai, dominasi kenakalan remaja timbul dari anak yang kondisi ekonomi keluarganya di kalangan menengah ke bawah.

0 Komentar