JABAR EKSPRES – Meski tengah memasuki masa panen raya, harga beras di Bandung Barat justru menanjak tajam. Kenaikan ini membuat masyarakat mengeluh karena bukan hanya beras, tetapi juga sejumlah bahan pangan lain ikut naik.
Sebagai informasi, pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras untuk zona 1 yang mencakup Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi sebesar Rp12.500 per kilogram untuk jenis medium dan Rp14.900 per kilogram untuk jenis premium.
Namun, harga di lapangan kini jauh di atas ketentuan tersebut. “Betul lagi naik. Untuk medium sekarang Rp13.000 per kilogram dari sebelumnya Rp12.500. Sementara premium dari Rp15.000 naik jadi Rp15.500,” ujar Ujang Koswara (66), pedagang beras di Pasar Tradisional Padalarang, Jumat (24/10/2025).
Baca Juga:Pemain Andalan Cedera Jelang El Clasico, Hansi Flick Harus Putar Otak!Alasan Thom Haye Menghilang saat Persib Tekuk Selangor FC di ACL 2
Menurut Ujang, lonjakan harga disebabkan oleh pasokan yang tersendat akibat keterlambatan pengiriman dari sejumlah daerah penghasil. Ia biasa menerima suplai dari wilayah Cianjur, Ngawi, Garut, dan Majalengka.
“Katanya dari petani gabah keringnya berkurang, mungkin karena faktor cuaca. Jadi pasokan datangnya telat,” tuturnya.
Kondisi itu memaksa pedagang menaikkan harga jual agar tidak merugi. Pasalnya, harga beli dari distributor di daerah asal pun sudah lebih tinggi.
“Kalau harga dari sana naik, otomatis kami juga harus sesuaikan di sini,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Cepi Setiawan (38), pedagang beras lainnya di pasar yang sama. Ia mengatakan kenaikan harga beras berdampak langsung pada daya beli masyarakat.
“Saat ini banyak pembeli yang ngurangin takaran. Biasanya beli 15 sampai 20 kilogram, sekarang paling 10 atau 5 kilogram karena kebutuhan lain juga naik,” ujarnya.
Cepi mengaku kini enggan menyetok terlalu banyak beras karena khawatir harga dari distributor terus berubah. “Stok sekarang saya batasi dulu. Takutnya harga dari atas naik lagi, kita yang susah jualnya,” katanya.
Baca Juga:Akhirnya Rizky Ridho Akui Bikin Kesalahan Fatal di Laga Timnas Indonesia vs IrakVirgil van Dijk Minta Liverpool Tak Berpuas Diri!
Dampak kenaikan harga ini juga dirasakan langsung oleh masyarakat. Titin (29), seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Padalarang, mengaku pengeluarannya kini semakin membengkak karena bukan hanya beras, tetapi juga bahan pangan lain seperti telur dan cabai ikut naik.
