JABAR EKSPRES – Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) kembali menjadi penyumbang utama Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Badan Pendapatan Asli Daerah (Bapenda) Bandung Barat mencatat, hingga 20 Oktober 2025, realisasi PAD telah mencapai Rp613 miliar atau 79,58 persen dari target Rp771 miliar.
Kepala Bidang Penetapan dan Pelayanan Bapenda Bandung Barat, Sandi Mitra, mengatakan capaian tersebut melampaui target triwulan ketiga yang ditetapkan sebesar 75 persen.
Baca Juga:Jurgen Klopp Buka Peluang Kembali ke Liverpool?Alex Pastoor Akui Tak Kaget Dipecat dari Timnas Indonesia
“Di triwulan ketiga, tepatnya bulan Oktober ini, target 75 persen sudah terlampaui. Kami fokus mengejar capaian 100 persen hingga akhir Desember. Dengan waktu dua bulan tersisa, kami optimistis target akan tercapai bahkan bisa over,” ujarnya di ruang kerjanya, Kamis (23/10/2025).
Menurut Sandi, dari sepuluh jenis pajak daerah yang dikelola, BPHTB tetap menjadi penyumbang terbesar PAD, diikuti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Penerangan Jalan (PPJ), serta pajak hotel dan restoran. Meski demikian, sektor pariwisata, khususnya hotel dan restoran, mengalami sedikit penurunan.
Sandi menjelaskan, hal ini dipengaruhi sejumlah faktor eksternal, seperti isu Sesar Lembang, pembatasan wisata sekolah, efisiensi anggaran, serta isu hewan liar yang sempat viral.
“Awalnya target sektor hotel dan restoran dipatok Rp40 miliar, namun setelah perubahan APBD diturunkan menjadi Rp37,5 miliar,” jelasnya.
Menurutnya, banyak hotel di kawasan Lembang merupakan bangunan lama, dan wisatawan umumnya hanya berkunjung untuk menikmati alam dan wahana tanpa menginap di Bandung Barat.
“Banyak wisatawan yang datang ke Lembang, tapi memilih menginap di Kota Bandung. Ini jadi tantangan bagaimana mendorong mereka untuk juga beristirahat di hotel-hotel Bandung Barat,” tambahnya.
Meski begitu, Hotel Mansion Pine Kotabaru Parahyangan tetap menjadi penyumbang pajak terbesar di sektor perhotelan.
Baca Juga:Thom Haye Makin Padu, Persib Siap Tempur Lawan Selangor FC di ACL 2Kontroversi Disiplin Ala Militer di Jabar, Antara Pembinaan Karakter atau Salah Arah?
“Kontribusi Mansion Pine luar biasa. Dari pajak hotel, restoran, parkir, hingga air tanah, totalnya konsisten di atas Rp1 miliar setiap bulan,” kata Sandi.
Keberhasilan realisasi PAD hingga saat ini tidak lepas dari kerja keras seluruh bidang di Bapenda, termasuk bidang penetapan, penagihan, serta dukungan kerja sama dengan aparat penegak hukum.
