Harga Beras di Cimahi Naik, Dinas Perdagangan Soroti Faktor Cuaca dan Keterlambatan Pasokan Gabah

Kadisdagkoperin, Hella Haerani saat Meninjau Harga Beras di Pasar Cimindi
Kadisdagkoperin, Hella Haerani saat Meninjau Harga Beras di Pasar Cimindi (mong)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Harga beras di sejumlah pasar tradisional Kota Cimahi mulai merangkak naik dalam sepekan terakhir. Kenaikan ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Cimahi, mengingat beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang sensitif terhadap perubahan harga.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi, Hella Haerani, menjelaskan hasil pemantauan di lapangan menunjukkan adanya pergerakan harga yang bervariasi pada beras jenis medium dan premium.

Berdasarkan hasil kontrol bersama tim pengawasan, harga beras premium kini mencapai kisaran Rp13.500 per kilogram, sementara beras medium dijual di harga Rp13.000 per kilogram.

Baca Juga:Alex Pastoor Akui Tak Kaget Dipecat dari Timnas IndonesiaThom Haye Makin Padu, Persib Siap Tempur Lawan Selangor FC di ACL 2

“Dari hasil kontrol kami di beberapa titik, harga beras premium rata-rata memang mengalami sedikit kenaikan. Ada yang dijual sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi), ada juga yang di bawah, namun sebagian besar naik tipis di kisaran Rp13.500 per kilogram,” ungkap Hella saat ditemui usai pemantauan harga di Pasar Cimindi, Rabu (22/10/2025).

Menurutnya, penyebab utama fluktuasi harga ini berasal dari perbedaan harga yang diberikan oleh para pemasok (supplier).

Beberapa di antaranya mengalami kenaikan yang cukup jauh karena faktor transportasi dan cuaca. Ia menambahkan, kondisi cuaca yang tidak menentu membuat proses pengeringan gabah terganggu, sehingga berimbas pada keterlambatan distribusi ke pedagang.

“Beberapa supplier mengaku pasokan gabah mereka datang terlambat karena cuaca yang tidak menentu. Gabah masih dalam kondisi basah, sehingga proses pengeringannya membutuhkan waktu lebih lama. Hal ini tentu berdampak pada pengiriman dan akhirnya memengaruhi harga di tingkat pedagang,” jelasnya.

Untuk menekan potensi lonjakan harga lebih lanjut, Hella menegaskan pemerintah kota bersama Polres Cimahi, Bulog, dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) terus melakukan koordinasi dan pengawasan di lapangan.

Para pedagang diimbau agar tidak menjual beras di atas HET tanpa alasan yang jelas.

“Jika memang kendalanya berasal dari pihak supplier, nanti Satgas Pangan juga akan turun langsung untuk memberikan imbauan kepada mereka agar tidak menjual terlalu mahal. Alasan-alasan kenaikan ini memang bisa dipahami, tapi jangan sampai memberatkan masyarakat,” tegasnya.

0 Komentar