Lestarikan Permainan Tradisional, Ratusan Siswa SD di Bogor Ikuti Kompetensi Dispora Kota Bogor

Lestarikan Permainan Tradisional, Ratusan Siswa SD di Bogor Ikuti Kompetensi Dispora Kota Bogor
Ratusan Siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Bogor mengikuti Invitasi Olahraga Tradisional Tahun 2025 yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor di Lapangan Heulang, Tanah Sareal, Selasa (21/10/2025). Foto: Sekar Andini/Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Sebanyak 564 siswa sekolah dasar dari seluruh kecamatan di Kota Bogor mengikuti Invitasi Olahraga Tradisional Tahun 2025 yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor di Lapangan Heulang, Tanah Sareal, Selasa (21/10/2025).

Kepala Dispora Kota Bogor, Anas S. Rasmana, mengatakan kegiatan ini menjadi sarana pembinaan sekaligus upaya menjaga keberlangsungan permainan tradisional di kalangan pelajar.

“Olahraga tradisional bukan hanya soal kompetisi, tapi juga bagian dari pembentukan karakter, kerja sama, dan penghargaan terhadap budaya bangsa untuk selalu melestarikan kearifan lokal,” ujar Anas, Selasa.

Baca Juga:Cerita Siswa dan Guru SDN Cibabat Mandiri 2 Cimahi Lestarikan Permainan Tradisional di Tengah Gempuran GadgetPrihatin Tergerus Gadget, Wagub Erwan Ingin Permainan Tradisional Dihidupkan Lagi dari Sekolah

Menurutnya, antusiasme peserta tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya. Sekolah-sekolah dinilai semakin aktif mengajarkan olahraga tradisional melalui kegiatan ekstrakurikuler maupun latihan rutin di lingkungan sekolah.

Dalam ajang ini, terdapat lima cabang olahraga tradisional, yaitu adang, sumpitan, dagongan, bakiak, dan egrang. Nantinya, Para juara dari tingkat kota juga akan dikirim untuk mewakili Kota Bogor pada tingkat Provinsi Jawa Barat di Karawang pada bulan November 2025.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bogor, Denny Mulyadi, yang hadir dalam kegiatan tersebut menilai semangat para peserta menunjukkan bahwa olahraga tradisional masih memiliki tempat di hati anak-anak.

“Tadi saya lihat semangatnya luar biasa. Ini bukti bahwa dengan bimbingan guru dan pelatih, olahraga tradisional bisa tetap hidup dan diminati,” kata Denny.

Melalui kegiatan ini, diharapkan terdapat bibit atlet muda yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga berperan dalam melestarikan warisan budaya daerah.

0 Komentar