JABAR EKSPRES – Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola Asia. Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) disebut-sebut tengah mempertimbangkan langkah ekstrem untuk keluar dari keanggotaan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Spekulasi ini bermula dari laporan media Irak, UTV, pada pekan lalu, yang mengungkap adanya “gerakan serius” di internal JFA untuk memisahkan diri dari AFC.
Tak berhenti di situ, Jepang bahkan dikabarkan berencana membentuk organisasi tandingan bernama Federasi Asia Timur — sebuah federasi independen yang akan berdiri di luar struktur AFC.
Baca Juga:Louis van Gaal Takkan Latih Timnas Indonesia!Sekda Jateng Serukan Makan Makanan Sehat dan Berkualitas
Informasi ini dengan cepat menyebar ke berbagai media internasional. Situs sepak bola Football Tribe menjadi salah satu yang pertama mengutip laporan tersebut, menyebutkan bahwa langkah Jepang ini lahir dari kekecewaan mendalam terhadap kebijakan AFC yang dianggap tidak adil.
Menurut laporan itu, sejumlah petinggi JFA menilai AFC kini terlalu dikuasai oleh kepentingan politik dan finansial dari negara-negara Teluk, terutama Qatar.
Dominasi tersebut, klaim mereka, telah memengaruhi berbagai keputusan strategis yang akhirnya merugikan negara-negara Asia Timur termasuk Jepang, Korea Selatan, dan bahkan Australia.
Puncak ketegangan terjadi setelah perubahan format Liga Champions Asia Elite (ACLE) 2024/2025, yang disebut-sebut dilakukan tanpa komunikasi memadai kepada para anggota federasi.
Keputusan itu diambil secara mendadak setelah klub asal China, Shandong Taishan, memutuskan mundur dari kompetisi. Akibat perubahan tersebut, klub Jepang Vissel Kobe yang sebelumnya berhak tampil di babak utama justru tersingkir dari daftar peserta.
Tak hanya itu, AFC tetap menjatuhkan denda disiplin kepada Vissel Kobe atas insiden dengan Shandong Taishan meski laga tersebut tidak pernah benar-benar berlangsung karena pembatalan sepihak.
Keputusan tersebut langsung memicu reaksi keras dari media dan penggemar sepak bola Jepang. Banyak yang menilai AFC menerapkan standar ganda dan tidak transparan dalam mengambil keputusan.
Baca Juga:Geliatkan Pariwisata Jateng, 1.000 Peserta Ramaikan Slamet Trail Run 2025Ahmad Luthfi Minta Pengusaha Tionghoa Tumbuhkan Ekonomi Baru di Jateng
Kemarahan publik Jepang semakin membesar ketika AFC kembali menunjuk Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah untuk babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Langkah itu dianggap tidak mencerminkan semangat fair play, sebab dua negara tersebut sekaligus menjadi peserta kompetisi yang mendapatkan keuntungan sebagai tuan rumah.
