BIJB Kertajati Terus Grogoti APBD, Penyertaan Modal Rp 150 Miliar Kembali Dikucurkan!

PT BIJB Kertajati Majalengka kembali merengek minta penyertaan modal pada APBD 2026 nanti. Kali ini nilainya
PT BIJB Kertajati Majalengka kembali merengek minta penyertaan modal pada APBD 2026 nanti. Kali ini nilainya fantastis yaitu Rp 150 Miliar.
0 Komentar

JABAR EKSPRES – PT Bandara Internasional Jawa Barat atau BIJB Kertajati Majalengka kembali merengek minta penyertaan modal pada APBD 2026 nanti. Kali ini nilainya fantastis yaitu Rp 150 Miliar.

Permintaan Modal BIJB Kertajati itu terungkap ketika jajaran manejemen mengadakan rapat kerja bersama Komisi III DPRD Jawa Barat belum lama ini.

Ketua Komisi III DPRD Jabar Jajang Rohana membenarkan ada usulan penyertaan modal yang disampaikan oleh BIJB Kertajati.

Baca Juga:Pendapatan Parkir Dishub Kota Bandung Jeblok, Target Rp 33,7 M, Realisasi Cuma Rp 9,6 M!Dugaan Instruksi Jual Buku Karya Kadisdik Jabar Merebak!

Menuturnya, permintaan penyertaan modal tersebut tidak serta merta disetujui. Tapi harus melalui proses kajian dan pembahasan mendalam.

DPRD Jabar sendiri saat tengah melakukan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun anggaran 2026.

‘’Dan rencana kucuran anggaran kepada BUMD untuk pengelolaan BIJB Kertajati juga turut dalam pembahasan,’’ ujarnya.

Jajang menjelaskan, usulan penyertaan modal tersebut dilakukan secara bertahap. Yaitu sebesar Rp 50 miliar cair di APBD Perubahan 2025.

Sedangkan sebesar Rp 100 miliar yang akan cair pada APBD Murni 2026 nanti.

“Jadi kalau untuk tahun ini telah dianggarkan sebesar 50 miliar untuk menutupi operasional,’’ beber Jajang.

‘’Dan tambahan Rp 100 milliar cair tahun depan untuk pengembangan Bandara,” katanya.

Baca Juga:Sengkarut BIJB Kertajati, Kucuran Modal Rp52 Miliar 2024 Diduga BermasalahJembatan Sodongkopo Habiskan Rp74 M, Kok Bisa Mangkrak?

Menurut Jajang, kucuran anggaran dari APBD untuk mengatasi berbagai masalah BIJB Kertajati yang membutuhkan biaya operasional yang cukup tinggi.

Meski begitu, Jajang juga menekankan agar BIJB Kertajati harus bisa keluar dari permasalahan tersebut. Dan tidak terus tergantung pada APBD.

‘’Salah satu upaya yang harus dilakukan BIJB adalah dengan promosi dan diskon agar masyarakat mau menggunakan fasilitas Bandara Kertajati,” cetusnya.

Jajang menambahkan, Komisi III sangat mendukung agar PT BIJB Kertajati bisa keluar dari segala permasalahan. Sehingga Bandara Udara bertaraf Internasional itu tetap beroperasi.

‘’Operasionalnya harus tetap berjalan dengan normal seperti bandara pada umumnya,’’ tambahnya lagi.

Sebagai informasi, Kinerja PT BIJB sejauh ini masih sangat memprihatinkan dan belum mampu memberikan pendapatan laba.

PT BIJB terus mengalami kerugian dan menanggung utang yang mencapai triliunan rupiah.

0 Komentar