JABAR EKSPRES – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi terus memperkuat strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan memperketat proses pelatihan dan penempatan tenaga kerja. Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya menekan tingkat pengangguran di Kota Cimahi yang masih cukup tinggi.
Kepala Bidang Pelatihan, Penempatan Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Disnaker Kota Cimahi, Tresna Nur Ramdhani, menjelaskan bahwa program pelatihan tahun 2025 telah mencakup berbagai bidang keterampilan praktis yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja.
“Hingga akhir tahun ini, kami masih memiliki tiga program pelatihan yang akan dijalankan, yaitu managerial, menjahit, dan digital marketing. Ketiganya dirancang untuk menjawab tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif dan menuntut adaptasi terhadap perubahan teknologi,” ujar Tresna kepada Jabar Ekspres, Rabu (15/10/2025).
Baca Juga:Marc Marquez Sukses Jalani Operasi Bahu di Madrid, Fokus Pulih Usai Insiden MandalikaPersib Bawa Mental Juara ke Sleman, Fokus Asah Taktik Hadapi PSBS Biak
Sementara itu, Kepala Seksi Penempatan dan Transmigrasi Disnaker Cimahi, Andri Gunawan, menekankan pentingnya inovasi dalam setiap program pelatihan agar benar-benar berdampak dan sesuai dengan situasi terkini di lapangan.
“Ketika banyak industri di Cimahi yang tutup, kami tidak bisa hanya menyiapkan tenaga kerja tanpa memperhatikan sektor yang bisa menampung mereka. Maka salah satu inovasinya adalah menciptakan wirausaha baru,” jelasnya.
Menurut Andri, model usaha franchise menjadi salah satu solusi realistis untuk menekan pengangguran karena sistemnya sudah mapan dan lebih mudah dijalankan oleh peserta pelatihan.
“Franchise mempermudah kita karena sudah punya sistem promosi dari pusat. Tugas peserta tinggal menyiapkan modal, lokasi strategis, dan tenaga kerja. Banyak yang sudah membuktikan, seperti di sekitar Unjani dan Permana, beberapa usaha franchise baru tumbuh dan memberikan penghasilan yang mencukupi,” tuturnya.
Selain itu, digitalisasi pemasaran juga menjadi fokus pelatihan karena hampir seluruh masyarakat kini terhubung dengan teknologi.
“Digital marketing itu sekarang sudah kebutuhan utama. Hampir 100 persen orang punya ponsel dan aktif di media sosial. Jadi peserta pelatihan harus mampu memanfaatkan peluang itu,” lanjut Andri.
Disnaker Cimahi juga memperkuat strategi dengan memperketat proses rekrutmen peserta pelatihan. Peserta kini diwajibkan mengikuti wawancara langsung agar dapat dinilai motivasi dan kesungguhannya.
