Ini Penyebab Cuaca Panas Seminggu ini,  BMKG Ungkap Bakal Berlangsung Hingga Akhir Oktober

ILUSTRASI cuaca panas yang sedang melanda Indonesia. (freepik)
ILUSTRASI cuaca panas yang sedang melanda Indonesia. (freepik)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Seminggu terakhir cuaca di Pulau Jawa dan Bali mengalami panas terik yang sangat menyengat. Banyak yang mengeluhkan sangat berkeringat hingga alami sakit kepala, terutama yang bekerja di luar ruangan.

Ternyata perubahan cuaca panas di Bulan Oktober ini bukan tanpa alasan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun mengungkapkan penyebabnya.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto kepada wartawan mengatakan cuaca panas ini dipengaruhi pergeseran matahari ke arah selatan.

Baca Juga:Pengakuan Kepsek SMAN 1 Cimarga Banten yang Tampar Siswa Karena Ketahuan Merokok di SekolahCampuran Kopi dan Santan Ternyata Ampuh Bakar Lemak Perut dan Turunkan Berat Badan, Ini Penjelasannya

“Saat ini kenapa terlihat sangat panas? Karena di sisi selatan, matahari sekarang itu udah bergeser, di posisi di selatan wilayah Indonesia,” kata ungkapnya saat berada di Kantor Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI, Jakarta Pusat, Senin (13/10/2025).

Dia menjelaskan dua faktor yang menyebabkan cuaca menjadi panas, yakni adanya pergeseran matahari dan pertumbuhan awan hujan di wilayah selatan yang sudah mulai jarang.

“Dan ini juga menyebabkan pertumbuhan awan hujan itu juga sudah jarang di wilayah selatan. Sehingga inilah yang terasa panas, tidak ada awan yang menutup sinar matahari langsung,” jelas Guswanto.

Beberapa wilayah yang mencatat suhu tertinggi dan paling terdampak antara lain DKI Jakarta suhu mencapai 35°C. Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur suhu hingga 36°C,”

Kemudian, BMKG juga mencatat Semarang, Grobogan, Sragen (Jawa Tengah) suhunya antara 34-35°C. Sedangkan Bali dan Nusa Tenggara juga mengalami suhu tinggi hingga 35°C.

BMKG pun mengimbau agar masyarakat menghindari paparan langsung dengan sinar matahari. Utamanya pada jam-jam tertentu.

“BMKG mengimbau masyarakat agar menghindari paparan langsung sinar matahari antara pukul 10.00-16.00 WIB,” ujarnya.

Baca Juga:4 Game Penghasil Saldo DANA Gratis Terbukti Cair  Aplikasi NWSport Rayakan Ultah ke-2, bagi-bagi Hadiah Hingga Jutaan Rupiah, Tanda-tanda SCAM?

BMKG juga menyarankan masyarakat memakai pelindung diri seperti topi, payung, dan sunscreen saat beraktivitas di luar.

Sementara menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebutkan prediksinya terkait sampai kapan Indonesia akan mengalami cuaca panas tersebut.

“Cuaca panas ekstrem kemungkinan akan mulai mereda akhir Oktober hingga awal November, seiring masuknya musim hujan dan peningkatan tutupan awan,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (14/10).

Dwikorita mengatakan cuaca panas ekstrem ini dipicu oleh pergeseran semu matahari ke selatan Indonesia. Dia mengatakan fenomena ini menyebabkan tutupan awan berkurang sehingga sinar matahari langsung lebih terasa di permukaan.

0 Komentar