Jaring Bibit Muda Jelang Porda dan Porprov 2026, PBSI Kota Bogor Gelar Kejurkot

Jaring Bibit Muda Jelang Porda dan Porprov 2026, PBSI Kota Bogor Gelar Kejurkot
Ketua PBSI Kota Bogor, Muzakkir, bersama Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor, Anas S. Rasmana dan Ketua KONI Kota Bogor, Dedy Sumarna, saat pembukaan Kejuaraan Kota (Kejurkot) Bulutangkis di GOR Padjajaran, Kota Bogor, Senin (13/10/2025). Foto: Sekar Andini/Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Bogor menggelar Kejuaraan Kota (Kejurkot) Bulutangkis yang berlangsung pada 13-17 Oktober 2025. Ajang tahunan ini diikuti 454 peserta yang bertanding dalam 362 nomor pertandingan dari kelompok usia pradini hingga taruna, atau mulai usia 8 hingga 18 tahun.

Ketua PBSI Kota Bogor, Muzakkir, mengatakan kejuaraan ini diikuti oleh 20 klub bulutangkis dari berbagai wilayah di Kota Bogor. Selain sebagai ajang kompetisi, Kejurkot juga menjadi sarana pembinaan dan penjaringan atlet muda berpotensi untuk mewakili daerah pada tingkat provinsi.

“Para juara di Kejurkot ini nantinya akan mewakili Kota Bogor di kejuaraan tingkat Jawa Barat seperti Kejurprov, Porda, dan Porprov. Jadi pembinaan dan pendampingan akan terus dilakukan oleh PBSI,” ujar Muzakkir di Gor Padjajaran, Kota Bogor, Senin (13/10/2025).

Baca Juga:Rudy Susmanto Usulkan Bonus untuk Ketua Cabor dan Manager di Ajang Porda JabarKabupaten Bandung Bakal Jadi Tuan Rumah Porda 2022

Sebagai bentuk apresiasi, PBSI juga memperkenalkan Piala Bergilir Dedi Rahim bagi klub dengan perolehan medali terbanyak.

“Mulai tahun ini kami adakan piala bergilir Dedie A. Rachim untuk klub terbaik. Selain itu, ada uang pembinaan, sertifikat, dan medali bagi juara 1, juara 2, serta dua juara 3 bersama,” tambahnya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor, Anas S. Rasmana, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah cepat PBSI dalam melakukan regenerasi atlet pasca gelaran Porda Jawa Barat.

“Kami sangat mengapresiasi PBSI. Setelah Porda Jawa Barat selesai, PBSI langsung bergerak cepat menyiapkan bibit baru untuk dua tahun ke depan. Hasil Porda terakhir juga meningkat, perolehan medali emas naik dari 71 menjadi 75, dan perak pun bertambah signifikan,” kata Anas.

Ia menambahkan, pembinaan atlet usia dini menjadi langkah penting untuk menyiapkan regenerasi sekaligus memberi motivasi sejak awal karier mereka.

Ajang seperti Kejurkot, kata dia, bisa menjadi pintu bagi pelajar untuk melihat bahwa dunia olahraga kini menjanjikan masa depan yang cerah, baik dari sisi prestasi maupun kesejahteraan.

“Kalau pelajar bisa membagi waktu antara belajar dan berlatih, mereka punya masa depan cerah. Sekarang karier atlet itu menjanjikan, juara Porda bisa dapat sekitar Rp100 juta, bahkan PON bisa sampai Rp1 miliar,” ujarnya.

0 Komentar