Jaga Stabilitas Harga, Bulog Pastikan Distribusi Beras SPHP Dimasifkan

Jaga Stabilitas Harga, Bulog Pastikan Distribusi Beras SPHP Dimasifkan
Ilustrasi Seorang petugas menyiapkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) saat bazar pangan murah di Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Senin (11/8). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Direktur Operasional dan Pelayanan Publik (OPP) Bulog Mokhamad Suyamto memastikan distribusi beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terus dimasifkan.

Distribusi beras SPHP itu, kata dia, dilakukan guna menjaga stabilitas harga beras nasional.

“Kami memastikan (beras) SPHP terus dimasifkan melalui tujuh saluran distribusi utama, sehingga masyarakat dapat merasakan langsung manfaatnya dalam bentuk harga beras yang lebih terjangkau,” ujarnya dikutip Senin (6/10/2025).

Baca Juga:Kemasan 5 Kg Beras SPHP Diklaim Efektif Jaga Kualitas, Benarkah?Pedagang Beras di Bandung Keluhkan Harga Naik Terus, SPHP Belum Turun

Pernyataan tersebut diberikan Suyatmo menanggapi laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat inflasi bulanan (month-to-month) September 2025 sebesar 0,21 persen.

Menurutnya, beras berperan penting dalam manahan laju inflasi umum, di mana komoditas yang selama ini menjadi salah satu pendorong inflasi justru mencatat deflasi sebesar 0,13 persen dengan andil negatif -0,01 persen.

Kemudian, kata dia, penurunan harga beras yang terjadi selama bulan September 2025 ini tidak terlepas dari kombinasi faktor pasokan dan intervensi pemerintah.

Di mana dari sisi pasokan, harga beras mendapat tekanan dari masuknya panen gadu di sejumlah sentra produksi. Sedangkan dari sisi kebijakan, intervensi melalui program beras SPHP yang dijalankan Perum Bulog terbukti memberikan dampak nyata di pasar.

“Fakta bahwa beras justru memberikan andil negatif terhadap inflasi September menunjukkan bahwa intervensi pemerintah melalui Bulog berjalan efektif,” ujarnya.

Dia menyebutkan program beras SPHP dilakukan secara masif melalui tujuh saluran distribusi utama, mulai dari pasar tradisional; pasar ritel modern; jaringan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).

Kemudian kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) bersama TNI, Polri, pemerintah pusat dan daerah; outlet BUMN Pangan; jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog; hingga jalur distribusi langsung berbasis komunitas.

Baca Juga:Harga Beras di 148 Kota/kabupaten Turun, Berkat Program SPHP?Warga Beli Beras SPHP Harus Difoto? Ini Tanggapan Dirut Bulog

Dia menyebutkan sepanjang September 2025, realisasi penyaluran beras SPHP mencapai 143.866 ton atau naik 59 persen dibandingkan bulan Agustus 2025.

“Jumlah ini menjadi rekor tertinggi realisasi SPHP di bulan September dalam tiga tahun terakhir sekaligus indikasi positif keberhasilan intervensi dalam menjaga pasokan dan harga beras di pasar,” beber Suyamto.

Sementara itu secara kumulatif hingga 3 Oktober 2025 Bulog telah menyalurkan 462 ribu ton beras SPHP atau sekitar 30 persen dari target nasional 1,5 juta ton periode Januari-Desember 2025.

0 Komentar