Stunting di Jabar: Pedesaan Turun, Perkotaan Melonjak Tajam

Stunting
ORASI: Ketua Kelompok Keilmuan Bioteknologi Mikroba SITH ITB, Prof. Dr. Pingkan Aditiawati, M.S., dalam seminar Peran Mikrobiom dalam Pengembangan Strategi Pencegahan Stunting di STP Function Hall Ganesha Institut Teknologi Bandung (ITB), Jumat, 3 Oktober 2025.
0 Komentar

Ia menyoroti sikap apatis masyarakat urban, seperti keengganan menerima kunjungan petugas kesehatan. “Banyak yang malu atau tidak peduli, sehingga sulit dijangkau,” tambahnya.

Meski sanitasi dan ekonomi sering disebut sebagai penyebab utama, Pingkan menegaskan adanya faktor lain: ketidaktahuan ibu di perkotaan, meski tingkat pendidikannya relatif tinggi. Di Cilengkrang, Kota Bandung, misalnya, stunting meningkat di wilayah terpencil karena minimnya kunjungan ke puskesmas dan kurangnya data akurat. “Puskesmas kekurangan informasi tentang anak-anak stunting di daerah terisolasi,” katanya.

Edukasi Dini dan Pola Makan Sehat Jadi Solusi

Meskipun pemerintah telah mengalokasikan dana besar untuk intervensi stunting, hasilnya belum merata. Pingkan menekankan perlunya edukasi sejak dini, bahkan sebelum perempuan menjadi ibu. “Calon ibu harus paham pentingnya menjaga mikrobiom sehat untuk mencegah malnutrisi dan infeksi yang memicu stunting,” ujarnya.

Baca Juga:Jumat Berbagi, PDI Perjuangan Jabar Bagikan Ratusan Porsi Makanan Gratis BYD ATTO 1 Unjuk Kelincahan dan Efisiensi di Uji Lintas Bandung–Garut

Edukasi tentang pemilihan, penyediaan, dan pengolahan makanan juga krusial. “Banyak ibu belum tahu cara memasak yang benar untuk menjaga nutrisi dan mencegah keracunan makanan,” ungkapnya.

Ia mencontohkan pentingnya memahami hubungan antara pola makan dan kesehatan mikrobiom untuk mencegah stunting.

Kolaborasi dan Rekomendasi untuk Pemerintah

Penelitian ITB yang menganalisis lebih dari 300 sampel dari Jabar ini melibatkan kolaborasi dengan Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan BP2D Jabar melalui focus group discussion (FGD).

Hasilnya akan menjadi masukan strategis bagi pemerintah untuk memperkuat intervensi stunting, khususnya di bawah koordinasi BP2D Jabar dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jabar.

Pingkan merekomendasikan edukasi stunting mulai dari pelajar SMA untuk membangun kesadaran dini. Ia juga menyerukan pengawasan ketat terhadap implementasi program stunting, terutama di perkotaan. “Kita harus memastikan program sampai ke sasaran dan mengedukasi ibu-ibu tentang cara menyiapkan makanan sehat yang mendukung pertumbuhan anak,” tegasnya.

Seminar ini, yang mengemas 25 hasil penelitian ITB, menjadi bukti komitmen akademisi dalam mendukung upaya pemerintah menekan stunting. Dengan inovasi teknologi dan pendekatan berbasis mikrobiom, ITB berharap dapat membantu menekan angka stunting, terutama di wilayah perkotaan yang kini menjadi tantangan utama. (bbs)

0 Komentar