Tanpa Autopsi, Penyebab Kematian Bunga Rahmawati Sulit Dipastikan

Tanpa Autopsi, Penyebab Kematian Bunga Rahmawati Sulit Dipastikan
Pihak RSUD Cililin saat menyampaikan keterangan pers perkembangan kasus kematian siswi SMKN 1 Cihampelas. Kamis (2/10). Dok Jabar Ekspres/Suwitno
0 Komentar

JABAR EKSPRES – RSUD Cililin mengaku tidak dapat memastikan penyebab kematian Bunga Rahmawati (17) lantaran pasien sudah tiba dalam kondisi meninggal.

Tanpa autopsi, pihak RSUD Cililin menyebut mustahil mengetahui apakah siswi SMKN 1 Cihampelas itu meninggal akibat keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) atau karena faktor lain.

Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Cililin, dr Dwi Anggitasari Puspita, mengaku Bunga sudah dalam kondisi meninggal dunia saat tiba di rumah sakit pada Selasa (30/9/2025) siang.

Baca Juga:PSG Tundukkan Barcelona Lagi! Luis Enrique Puji Semangat Juang Anak AsuhnyaLiverpool Krisis Jelang Duel Kontra Chelsea, Alisson dan Ekitike Dipastikan Absen

“Pasien datang pukul 13.30 WIB dalam keadaan pucat, kebiruan, tidak ada pernapasan, tidak ada denyut jantung, dan pupil midrasis total. Pemeriksaan EKG menunjukkan asistol. Kami nyatakan meninggal,” ujar Dwi, Kamis (2/10/2025).

Dwi menuturkan, berdasarkan anamnesis singkat dengan pihak keluarga, Bunga tidak memiliki riwayat penyakit berat. Ia hanya tercatat pernah mengalami gastritis atau sakit maag.

“Tidak ada penyakit bawaan serius, tidak ada penggunaan obat-obatan,” katanya.

Namun, Dwi tidak memiliki rekam medis lain yang bisa menjelaskan kondisi Bunga sebelum kematiannya. Pasalnya, Bunga tidak pernah menjalani perawatan di rumah sakit itu pasca insiden keracunan MBG yang terjadi pada Rabu (24/9/2025).

Saat ditanya soal kemungkinan kematian akibat keracunan MBG, Dwi menegaskan pihaknya tidak bisa mengonfirmasi.

“Pasien datang dalam keadaan death on arrival. Untuk memastikan penyebabnya harus melalui pemeriksaan forensik. Kami sudah menyarankan autopsi, tetapi keluarga menolak,” jelasnya.

Dwi menambahkan, pemeriksaan toksikologi hanya bisa dilakukan melalui sampel lambung dan itu menjadi kewenangan tim forensik.

Baca Juga:Drama Detik Terakhir: Launching Nama Baru Stasiun Cirebon Mendadak Dibatalkan, BT Batik Trusmi Kecewa BeratMbappe Akui Tak Puas Meski Cetak Hat-Trick saat Madrid Pesta Gol ke Gawang Kairat Almaty

“Tanpa autopsi, kami tidak bisa menyimpulkan apakah kematian pasien berkaitan dengan kasus keracunan MBG atau tidak,” tandasnya.

Diketahui, Bunga adalah siswi kelas XII SMKN 1 Cihampelas yang sempat mengonsumsi paket MBG berisi telur rebus, lotek, kentang, dan pisang pada 24 September lalu. Dari 300 paket makanan yang dibagikan hari itu, 121 siswa tercatat mengalami keracunan hingga dilarikan ke fasilitas kesehatan.

Berdasarkan informasi, sebelum dibawa ke RSUD Cililin, Bunga sempat mengalami kejang-kejang dan mengeluarkan busa dari mulutnya. Namun, menurut Dwi, ketika tiba di rumah sakit tidak ada lagi tanda muntah atau busa di mulut pasien.

0 Komentar