Dedi Mulyadi Dorong Program MBG Jadi Penggerak Ekonomi Masyarakat 

Ilustrasi: Tiga orang siswa SD tengah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah. Foto: Dimas Rachma
Ilustrasi: Tiga orang siswa SD tengah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah. Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya ditujukan untuk memenuhi gizi siswa, tetapi juga diharapkan bisa ikut menggerakkan ekonomi masyarakat.

Ia mendorong agar tenaga kerja yang direkrut untuk program MBG berasal dari masyarakat sekitar. Kebutuhan bahan pangan pun nantinya diharapkan terdata secara resmi melalui Badan Perencanaan Daerah (Baperda), sehingga seluruh alur penyediaan MBG bisa tercatat sebagai perputaran ekonomi lokal.

“Rekrutmen tenaga kerja disarankan bersumber dari wilayah setempat, sehingga itu bisa dihitung sebagai angka sirkulasi ekonomi yang ditumbuhkan melalui MBG,” ujar Dedi Mulyadi saat mengunjungi Kota Bogor, dikutip Selasa (30/9/2025).

Baca Juga:Wakil Wali Kota Bogor Harap Kewenangan Daerah Diperjelas dalam Program MBG Bukan Keracunan Lagi! 36 Siswa Cipongkor Ternyata Kena Psikosomatik Gegara Trauma MBG

Menurutnya, langkah ini penting mengingat kondisi keuangan daerah sedang tertekan akibat berkurangnya dana transfer dari pemerintah pusat. Jika dibiarkan, hal itu dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi daerah dan mengurangi lapangan kerja.

“Karena ruang fiskal daerah semakin terbatas, MBG ini harus menjadi bagian dari stimulus untuk mengisi ruang kosong fiskal yang hari ini berkurang,” ucapnya.

Selain itu sebagai bentuk konkret, Dedi pun turut mengusulkan agar sekolah dengan jumlah siswa hingga 1.000 orang dapat memiliki dapur sendiri khusus untuk MBG.

Pembangunan dapur nantinya bisa dilakukan oleh pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota, dengan pengelolaan yang melibatkan orang tua murid sebagai relawan sekaligus membuka peluang rekrutmen tenaga kerja tambahan.

“Sekolah-sekolah besar bisa memiliki dapur sendiri. Nantinya orang tua murid yang bersedia juga bisa terlibat sebagai relawan pengelola MBG. Itu yang menjadi fokus ke depan,” tuturnya.

0 Komentar