JABAR EKSPRES – Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan turut merespon kejadian keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat. Pihaknya mendorong evaluasi.
Hal itu diungkapkan Erwan selepas Rapat Paripurna, Kamis (25/9). “Kami ikut prihatin, ” katanya.
Erwan berharap ke depan betul-betul ada evaluasi atas kejadian itu. Utamanya sebelum diserahkan kepada siswa untuk dikonsumsi ada tim Quality Control yang menyatakan bahwa itu makanan siap dikonsumsi oleh para pelajar atau tidak. “Itu harus betul-betul ada pengawasan, ” katanya.
Baca Juga:Tiang Internet Tanpa Izin Berjejer Jalan Purnomosidi, Pemkot Banjar Akan TindakWagub Jateng Targetkan 50 Persen Penyandang Difabel Bisa Menikmati Program Kecamatan Berdaya pada 2026
Erwan melanjutkan, pengawasan juga berkaitan dengan proses masak dan distribusi. Jangan sampai terlalu lama sehingga makanan menjadi basi. “Lebih baik jangan diberikan kalau memang tidak layak,” sambungnya.
Menurut Erwan, keputusan penghentian atau program dilanjutkan ada di tangan Pemerintah Pusat. “Saya menghormati keputusan pusat. Daerah harus mendukung apapun program dari pemerintah pusat. Tinggal evaluasi saja, ” katanya.
Erwan menjelaskan, SPPG yang ada juga tidak semuanya buruk. Pihaknya juga sempat meresmikan beberapa SPPG dan itu juga nampak berkualitas.
“Beberapa waktu yang lalu kami ikut meresmikan dapur MBG di Kota Bandung. Itu sangat bersih, bagus dan ada tempat untuk sterilisasi. Jadi betul-betul sangat layak untuk sebuah dapur MBG, ” katanya.
Pihaknya menekankan pentingnya peran ahli gizi untuk memantau kualitas makan. Ia juga mendorong agar menu yang disajikan yang simpel sehingga tidak berisiko. “Mudah mudahan ini kejadian yang terakhir, ” tutupnya. (son)
