Tragis! Pemuda di Sumedang Meninggal Dunia Usai Dianiaya Saudara Tiri, Kelurga Minta Keadilan!

Tragis! Pemuda di Sumedang Meninggal Dunia Usai Dianiaya Saudara Tiri, Kelurga Minta Keadilan!
Ilustrasi penganiayaan di Sumedang sebabkan pemuda meninggal dunia/Foto: Pixabay
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Seorang pemuda bernama Rizki Akbar Nugraha (24), warga Sumedang, Jawa Barat, meninggal dunia setelah sebelumnya mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan oleh saudara tirinya.

Akibat pemukulan tersebut, Rizki harus menjalani serangkaian perawatan medis hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir.

Peristiwa bermula saat Rizki berkunjung ke rumah ibu tirinya di Desa Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, pada 2 Desember 2024.

Baca Juga:FIFA Tegaskan Tak Ada Rencana Tambah Jumlah Tim di Piala Dunia 2030Timnas Indonesia Umumkan Skuad untuk Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Tak Ada Nama Hilgers dan Marselino!

Menurut keterangan keluarga, saat itu terjadi percakapan terkait permintaan penjualan aset milik Rizki.

Namun, belum selesai pembicaraan tersebut, saudara tirinya tiba-tiba berlari dari dalam kamar dan langsung melakukan pemukulan terhadap korban.

Asep Sugian, ayah korban, mengatakan bahwa dirinya langsung mendapat kabar terkait luka parah yang dialami anaknya dan segera membawa Rizki untuk divisum.

“Kami langsung visum hari itu juga. Lalu tanggal 3 Desember 2024, Rizki dirawat di Klinik Ar Rahim untuk pengobatan lebih lanjut,” ujar Asep saat ditemui di kediamannya, Rabu (24/9) malam.

Perawatan medis terus dilakukan karena kondisi Rizki semakin memburuk. Pada 16 Januari 2025, ia dirujuk ke RS AMC, Cileunyi, Kabupaten Bandung.

Setelah itu, Rizki beberapa kali berpindah rumah sakit, termasuk ke RSUD Wirahadikusumah (30 Januari), RSUD Sumedang (12 Februari), RS Al Hasna (17 Maret), hingga akhirnya ke RSHS Bandung pada 19 Maret 2025.

“Sejak kecil Rizki tidak punya riwayat penyakit bawaan, termasuk jantung. Tapi setelah kejadian pemukulan itu, kondisi fisiknya terus menurun,” kata Asep.

Baca Juga:Sampai Jumpa di West Java Championship, Catat Tanggal Pelaksanaannya!Dembele Raih Ballon d'Or 2025, Sebut Barcelona Tetap di Hati

Ia menyayangkan hasil visum yang hanya mencantumkan luka ringan, sementara menurutnya kondisi luka yang dialami anaknya sangat parah.

“Bahkan saat operasi di RSHS, kami harus mengeluarkan biaya hingga Rp450 juta untuk pemasangan katup jantung, agar anak saya bisa kembali sehat seperti semula,” ungkapnya.

Asep mengaku pihak keluarga telah melaporkan kejadian ini ke polisi, namun hingga kini proses hukum belum berjalan maksimal.

Di tengah perjuangan melawan sakit yang diduga akibat penganiayaan tersebut, Rizki akhirnya meninggal dunia pada Senin, 22 September 2025.

“Anak saya sudah meninggal dunia. Saya hanya ingin ada keadilan. Pihak berwajib saya harap dapat menjalankan tugas sesuai SOP, kemudian pelaku bisa ditindak sesuai aturan yang berlaku,” pungkas Asep. (Bas)

0 Komentar