“Dampaknya besar. Penerimaan negara berkurang, sementara kandungan rokok ilegal tidak jelas. Karena murah, rokok ini laku keras, tetapi merugikan kesehatan sekaligus penerimaan cukai,” tegasnya.
Finari menambahkan, Jawa Barat bukan daerah produksi, melainkan jalur distribusi rokok ilegal. Barangnya banyak masuk dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Madura, lalu disalurkan melalui jasa titipan, kendaraan pribadi, bahkan mobil mewah.
“Peredarannya masif karena harga murah. Namun, justru inilah yang menyebabkan penerimaan negara defisit,” katanya.
Baca Juga:FIFA Tegaskan Tak Ada Rencana Tambah Jumlah Tim di Piala Dunia 2030Timnas Indonesia Umumkan Skuad untuk Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Tak Ada Nama Hilgers dan Marselino!
Sebagai community protector, Bea Cukai bersama aparat penegak hukum menegaskan komitmennya memberantas rokok ilegal. “Kami berkolaborasi dengan Satpol PP, Pemkot Cimahi, kepolisian, TNI, dan kejaksaan. Tren peredaran rokok ilegal tiga tahun terakhir meningkat, sehingga kami harus melakukan gempuran bersama,” ujar Finari.
Ia menegaskan, setiap pabrik ilegal yang ditemukan akan langsung ditindak, disegel, dan diproses hukum. “Sinergi ini penting, bukan hanya untuk menjaga penerimaan negara, tetapi juga melindungi masyarakat dari barang ilegal,” tandasnya.(Mong)
