JABAR EKSPRES – Sekda Jabar Herman Suryatman turut merespons terkait banyaknya kasus keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat.
Pihaknya telah mendorong Dinas Kesehatan baik Provinsi maupun daerah untuk terjun membantu penanganan korban.
Herman menuturkan, program MBG secara otoritas ada di Badan Gizi Nasional (BGN). Tapi karena kejadian keracunan itu ada di Jawa Barat maka pihaknya perlu untuk ikut menangani atau bertanggung jawab. Karena menyangkut masyarakat Jawa Barat juga.
Salah satu langkahnya adalah untuk membantu menangani para korban.
Baca Juga:Kualitas Air Cimahi Memburuk, DLH Tegaskan Limbah Domestik Jadi Penyumbang Utama PencemaranKorban Capai 364 Orang, Pemkab Bandung Barat Tetapkan Kasus Keracunan Massal MBG sebagai KLB!
“Kami sudah tugaskan Kepala dinas untuk cek ke lapangan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Kota, untuk mendalami. Tentu yang pertama adalah menolong semua korban agar bisa pulih, ” katanya.
Herman melanjutkan, pihaknya juga minta evaluasi atas kejadian tersebut. “Saya minta evaluasi kenapa bisa kejadian, penyebabnya apa. Apakah karena kelalaian atau faktor yang lainnya, ” katanya.
Menurut Herman, faktor penyebab keracunan itu perlu diketahui. Agar tidak lagi terulang. Faktor itu bisa dari beberapa aspek. Mulai dari soal manajemen hingga soal bahan makanan.
“kami juga perlu monitor, tapi tidak detail sampai cek-cek SPPG-nya, prosesnya seperti apa. Karena domainnya itu BGN. Tapi kalau monitor secara umum, itu kewajiban untuk memastikan program ini sukses, ” imbuhnya.
Sekda menambahkan, Pemprov Jabar sebenarnya juga telah membentuk Satgas MBG. Tapi itu fungsinya lebih untuk percepatan pembangunan SPPG.
“Memang fokus dari Satgas kemarin kan untuk akselerasi pembangunan SPPG-nya di 27Kabupaten Kota, ” cetusnya. (son)
