JABAR EKSPRES – Mobil saat ini bukan lagi sekadar alat transportasi, melainkan sudah menjadi kebutuhan penting, terutama bagi mereka yang baru berkeluarga dan memiliki anak. Namun, masalahnya harga mobil terus meroket, sementara pengeluaran keluarga juga semakin besar.
Dalam kondisi seperti ini, biasanya calon pembeli mobil akan dihadapkan pada dua pilihan besar: membeli mobil baru jenis LCGC (Low Cost Green Car) atau membeli mobil bekas non LCGC. Pertanyaannya, mana yang lebih menguntungkan?
Mobil LCGC baru memang ditawarkan dengan harga relatif terjangkau. Misalnya:
- Daihatsu Ayla: mulai Rp137 juta
- Honda Brio Satya: mulai Rp170 juta
- Toyota Calya/Sigra (7-seater): mulai Rp140 juta – Rp160 juta
Sekilas terlihat murah, tapi dengan harga tersebut, pembeli hanya mendapatkan varian paling rendah. Artinya, jangan berharap kenyamanan maksimal, fitur lengkap, atau kualitas peredaman suara yang baik.
Baca Juga:Breaking! Gaji PNS Naik 2025, Ini Kategori ASN yang Untung BesarBenarkah Gumpalan Awan Besar Berpetir di Barat Bandung Tanda Malapetaka?
Sebaliknya, dengan harga yang sama, kita bisa mendapatkan mobil bekas kelas menengah yang jauh lebih nyaman. Contoh:
- Rp137 juta bisa membawa pulang Honda Jazz GE8 2012–2013 atau Toyota Yaris 2014.
- Rp170 juta bisa memilih Honda Jazz GK5 2015–2017, yang jelas lebih unggul dibanding Brio Satya dari segi desain, build quality, dan performa.
- Dengan budget setara Calya baru, konsumen bisa menemukan Mitsubishi Xpander 2017–2018, bahkan kadang masih ada sisa uang!
Dari sisi value, mobil bekas jelas lebih menggoda.
Keunggulan LCGC baru adalah rasa aman. Mobil baru biasanya bebas masalah, bisa langsung dipakai, dan biaya perawatan di awal relatif kecil.
Sementara itu, mobil bekas hampir pasti butuh “PR” tambahan. Meski terlihat mulus, biasanya ada komponen yang harus diganti, mulai dari kaki-kaki, kelistrikan, hingga cairan seperti oli, minyak rem, dan air radiator. Pembeli mobil bekas harus siap mengeluarkan dana tambahan minimal Rp10 juta untuk peremajaan.
LCGC memang didesain agar biaya perawatannya murah. Harga sparepart lebih terjangkau dibanding mobil non LCGC. Misalnya, suku cadang Honda Brio jelas lebih murah daripada Honda Jazz GK5.
Perbedaan biaya perawatan bisa mencapai 30%. Jadi, untuk urusan efisiensi, LCGC unggul.
