JABAR EKSPRES — Laga final Honda DBL with Kopi Good Day 2025 West Java – East putri menghadirkan drama basket level dewa. Global Prestasi School (GPS) Bandung harus mengakui keunggulan SMA BPK Penabur Cirebon dalam pertarungan penuh tensi di GOR C-Tra Arena, Selasa (23/9). Diwarnai comeback, kejar-kejaran skor, dan clutch shot di detik terakhir, Penabur berhasil mempertahankan mahkota juara lewat kemenangan tipis 59-57.
Pertandingan dimulai dengan tekanan tinggi bagi kedua tim. Namun, Srikandi Penabur tampil tanpa beban. Kuarter pertama menjadi milik mereka sepenuhnya, memanfaatkan kegugupan GPS yang tampak belum sepenuhnya lepas dari tekanan atmosfer final. Hasilnya, Penabur menutup 10 menit awal dengan keunggulan meyakinkan 17-8.
Namun cerita berubah di kuarter kedua. Fiorenza dan kolega bangkit dengan agresivitas luar biasa. GPS mulai menguasai tempo dan menekan habis pertahanan Penabur. Sebaliknya, anak-anak Cirebon justru kehilangan ritme. Layaknya singa lapar, GPS mengamuk. Mereka membalikkan keadaan dengan torehan luar biasa, menutup kuarter kedua dengan skor 29-28.
Baca Juga:Langkah Dua Bandung Terhenti, Penabur Cirebon Buktikan Diri Melaju ke Partai Puncak DBL Bandung!Srikandi GPS Menggila! Tundukkan BPK Penabur dengan Skor Telak
Memasuki kuarter ketiga, tensi pertandingan meningkat. Kedua tim tampil all-out, silih berganti mencetak poin. Puncaknya, di menit 2:43 skor imbang 37-37. Tapi mental tangguh Penabur kembali bicara. Mereka tampil lebih efektif di sisa kuarter, menutupnya dengan keunggulan tipis 45-38.
Kuarter keempat menjadi panggung drama yang layak dikenang. GPS terus mengejar, bahkan sempat memimpin 55-53 saat waktu tinggal satu menit. Namun, dari sinilah keajaiban terjadi. Racquell dari Penabur melepaskan tripoin di 30 detik terakhir, membalikkan keadaan jadi 56-55. Belum usai, GPS kembali unggul 57-56 lewat two-point clutch dari Widya di sisa 13 detik. Tapi bukan final namanya kalau tanpa klimaks. Racquell sekali lagi menjadi pahlawan. Dengan hanya 5 detik tersisa, ia melesatkan tripoin kedua yang menentukan kemenangan. Skor akhir: 59-57 untuk Penabur Cirebon.
Fiorenza tampil fenomenal untuk GPS dengan torehan 24 poin. Namun performa individunya belum cukup untuk menghentikan laju juara bertahan.
Penabur Cirebon kembali membuktikan mental juara mereka. Kemenangan ini bukan sekadar soal poin di papan skor, tetapi juga tentang ketenangan, pengalaman, dan keberanian mengambil risiko di saat-saat paling krusial.
