Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Mentan Pastikan Stok Pupuk Subsidi Aman

Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Mentan Pastikan Stok Pupuk Subsidi Aman
Sejumlah pupuk subsidi jenis urea siap diangkut petani. (Foto: ANTARA)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pemerintah terus memperkuat strategi ketahanan pangan nasional melalui reformasi tata kelola pupuk subsidi.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa ketersediaan pupuk subsidi untuk petani berada dalam kondisi aman dan terdistribusi dengan baik, khususnya menjelang musim tanam Oktober–Maret (Okmar) 2025/2026.

“Kita pastikan pupuk subsidi tersedia, cukup, dan dapat diakses petani. Ini penting untuk menjaga produktivitas nasional sekaligus memperkuat ketahanan pangan,” ujar Mentan dikutip dari Antara, Senin (22/9).

Baca Juga:Indonesia-Turki Perkuat Sinergi Industri Strategis, Peluang Investasi Makin TerbukaArkaino Reizo Antar SMAN 9 Bandung Melaju ke Fantastic Four DBL Bandung 2025

Hingga 18 September 2025, Kementan mencatat realisasi penyaluran pupuk subsidi telah mencapai 56,45 persen atau sekitar 5,6 juta ton dari total alokasi nasional sebesar 9,5 juta ton.

Selain itu, Mentan juga mengatakan pupuk subsidi merupakan instrumen strategis untuk menjaga stabilitas produksi pangan nasional.

Dengan terjaminnya pasokan pupuk subsidi, semangat petani akan terus tumbuh. Mentan melihat peluang besar untuk mewujudkan swasembada beras lebih cepat dari target.

“Insya Allah tahun ini mimpi kita untuk swasembada beras dapat terwujud. Target yang seharusnya dicapai dalam empat tahun, Insya Allah bisa kita raih lebih cepat pada tahun ini,” tegas Mentan.

Upaya pemerintah tak hanya berhenti pada ketersediaan stok. Kementerian Pertanian (Kementan) juga mengedepankan prinsip distribusi 7T yakni tepat waktu, jumlah, tempat, harga, jenis, mutu, dan penerima.

Langkah ini menjadi bagian penting dari reformasi sistemik dalam distribusi pupuk bersubsidi yang lebih transparan dan akuntabel.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Andi Nur Alam Syah, menegaskan bahwa stok pupuk telah disiapkan sesuai kebutuhan musim tanam, dan pengawasan distribusi dilakukan secara ketat.

Baca Juga:Berikut TOP 10 Azarine DBL Dance Competition 2025 West Java-EastPutri SMAN 2 Bandung Cetak Sejarah, Jadi Pendatang Baru Fantastic Four DBL Bandung 2025

Proses ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari produsen, distributor, kios, hingga pemerintah daerah dan aparat penegak hukum.

Salah satu terobosan penting dalam pengelolaan pupuk subsidi adalah penyederhanaan mekanisme penebusan menggunakan KTP dan Kartu Tani.

Proses ini dinilai semakin memudahkan petani dalam mengakses pupuk yang dibutuhkan tanpa hambatan birokrasi.

“Skema penebusan dengan KTP atau Kartu Tani juga semakin memudahkan petani. Prinsipnya, tidak ada alasan petani kesulitan mendapatkan pupuk,” terangnya.

0 Komentar